Gilabola.com – Bek muda Liverpool, Jarell Quansah, memberikan sinyal kuat soal masa depannya di tengah rumor kepindahan ke Bayer Leverkusen. Meski menjadi bagian dari skuad juara Premier League musim 2024/25, Quansah kesulitan mendapatkan menit bermain reguler di bawah asuhan Arne Slot.
Posisi Tak Aman di Skuad Juara
Quansah, 22 tahun, hanya mencatatkan 13 kali sebagai starter dari total 25 penampilan musim lalu. Ia lebih sering diturunkan di laga-laga piala, menjadi pengganti, atau bahkan ditempatkan sebagai bek kanan darurat saat badai cedera menerpa skuad Liverpool.
Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate tetap menjadi pilihan utama di lini belakang, dengan Joe Gomez sebagai pelapis utama.
Situasi ini membuat Quansah mulai mempertimbangkan masa depannya. Saat ditanya di sela tugas bersama Timnas Inggris U-21, sang bek menjawab diplomatis namun bermakna:
“Saya berada di posisi yang sangat baik untuk mengambil langkah berikutnya. Semua itu tergantung kerja keras dan fokus pada hal yang bisa saya kendalikan.”
Pernyataan ini muncul setelah The Athletic melaporkan bahwa Bayer Leverkusen sedang mempertimbangkan untuk merekrut Quansah, yang dihargai Liverpool sebesar £40 juta.
Slot Punya Rencana, Tapi Tak Bisa Janjikan Menit Bermain
Manajer Arne Slot sebenarnya punya pandangan jangka panjang untuk Quansah. Ia menyebut pemain asal Warrington itu memiliki semua kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi bek tengah Liverpool.
“Ia cepat, kuat, bagus dalam menguasai bola. Tapi untuk memenangkan liga, konsistensi adalah hal utama, dan itu adalah bagian tersulit yang harus dimiliki pemain muda,” kata Slot.
Namun, performa Quansah masih dianggap belum cukup stabil. Ia tampil penuh saat Liverpool kalah dari Chelsea dan Brighton usai meraih gelar juara. Dalam final Carabao Cup, ia dimainkan sebagai bek kanan menghadapi Newcastle.
Leverkusen Butuh Bek, Liverpool Bisa Luluh?
Musim panas lalu, Quansah sempat dikaitkan dengan Newcastle, namun kali ini Bayer Leverkusen jadi kandidat terkuat. Klub asal Jerman itu kabarnya siap membayar mahal, dan Liverpool — meski enggan melepas — bisa tergoda jika tawaran yang datang sesuai valuasi.
Dengan Leverkusen baru saja kehilangan beberapa pemain pilar dan bermain di Liga Champions musim depan, tawaran untuk menit bermain reguler bisa jadi kunci bagi Quansah dalam mengambil keputusan.
Langkah Quansah untuk mempertimbangkan hengkang cukup logis mengingat persaingan ketat di lini belakang Liverpool. Di usia 22 tahun, ia butuh jam terbang reguler agar tidak stagnan. Sementara itu, Liverpool juga bisa memanfaatkan potensi keuntungan dari penjualan sang bek, terutama jika berhasil mendatangkan pemain yang lebih berpengalaman untuk menjaga ambisi juara tetap hidup.