Site icon Gilabola.com

Jadi Lawak di Manchester United, Mending David De Gea Daripada Andre Onana?

Andre Onana dan David De Gea, mana yang lebih baik bagi Manchester United

Gila Bola – Andre Onana, kiper asal Kamerun yang bergabung dengan Manchester United, tampaknya belum menemukan performa terbaiknya bersama Setan Merah. Penampilannya selama beberapa pertandingan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bagi fans dan pengamat sepakbola.

Sejak bergabung dengan Manchester United, Onana telah sering dianggap sebagai titik lemah dalam lini belakang tim. Ia kebobolan banyak gol dan kerap melakukan kesalahan yang merugikan timnya. Bahkan, dalam pertandingan terakhirnya, blunder yang dilakukannya memaksa timnya harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Casemiro mendapat kartu merah karena melanggar Dries Mertens di kotak penalti. Akibatnya, Manchester United kalah dalam dua pertandingan pertama mereka di Liga Champions dan menempati posisi terbawah dalam klasemen grup.

Onana sendiri telah mengakui bahwa performa buruknya telah berkontribusi pada hasil buruk tim. Ia merasa bertanggung jawab atas kegagalan timnya dan sangat kecewa dengan penampilannya sendiri.

Namun, bukannya belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya, Onana tampak semakin menampilkan performa yang buruk. Hingga saat ini, dia sudah mengalami empat kekalahan dalam tujuh pertandingan Liga Primer Inggris. Gawangnya sudah kebobolan sebanyak 18 kali, sebuah angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penampilannya yang hanya sembilan pertandingan dalam seluruh kompetisi musim ini.

Rasio kebobolan Onana per pertandingan adalah 2, yang merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan. Tekanan dari fans pun semakin meningkat terhadapnya, karena mereka mengharapkan penampilan yang lebih baik dari pemain yang diharapkan menjadi pilihan utama dalam posisi kiper.

Semua pihak, termasuk Onana sendiri, tentu berharap bahwa dia akan segera menemukan kembali performa terbaiknya dan membantu Manchester United mencapai kesuksesan di masa depan. Namun, untuk saat ini, dia harus bekerja keras untuk memperbaiki penampilannya agar tidak menjadi beban bagi timnya.

Kepindahan André Onana ke Manchester United senilai 55 juta euro atau sekitar Rp. 900 miliar memang menuai berbagai kritik. Banyak yang merasa bahwa dia belum mampu membenarkan harga mahal yang ditempuh klub sebesar Manchester United untuk mendapatkannya. Namun, bagaimana penampilannya di atas lapangan?

Pada kenyataannya, Onana adalah salah satu pemain kunci di Inter Milan yang meraih gelar domestik ganda musim lalu, termasuk sebagai runner-up Liga Champions. Kedatangannya ke Old Trafford seharusnya menjadi pemain yang mudah beradaptasi, mengingat dia merupakan mantan anak asuh pelatih Erik ten Hag di Ajax. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Banyak penggemar Manchester United yang mulai merindukan kehadiran David De Gea di bawah mistar gawang. Meskipun De Gea mengalami musim yang naik turun bersama Setan Merah, dia tetap merupakan pemain berpengalaman yang telah mempersembahkan banyak prestasi selama bertahun-tahun bersama klub.

De Gea adalah salah satu pemain terakhir di skuad Manchester United musim lalu yang merasakan gelar juara Liga Primer pada musim 2012/13 saat klub ini masih diperintah oleh legenda besar, Sir Alex Ferguson. Selama 12 tahun pengabdiannya di Theatre of Dreams, kiper asal Spanyol itu telah membantu klub meraih delapan trofi besar.

Musim lalu, De Gea juga memenangkan Sarung Tangan Emas berkat kemampuannya dalam meraih sejumlah clean sheet yang mengesankan. Namun, sekarang De Gea telah pergi dan digantikan oleh Onana sebagai penjaga gawang utama Manchester United.

Meskipun baru setengah musim berjalan, tekanan yang kini menghampiri Onana cukup besar. Ditambah lagi, bayangan De Gea yang mulai dirindukan oleh para penggemar bisa menjadi beban tersendiri bagi penjaga gawang berusia 27 tahun ini yang baru saja memulai karier di Old Trafford.

Jika Onana gagal memenuhi ekspektasi, dia berisiko mendapatkan julukan sebagai ‘lord’ baru di Manchester United, menggantikan De Gea yang telah menjadi ikon klub selama bertahun-tahun. Namun, semua itu masih bisa berubah, dan Onana memiliki waktu untuk membuktikan bahwa dia pantas menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Setan Merah.

Exit mobile version