Gilabola.com – Dengan bursa transfer musim panas yang semakin panas, nama Benjamin Sesko dari RB Leipzig mencuat sebagai target utama Manchester United dan Newcastle United. Kedua klub Premier League itu disebut tengah bersaing ketat untuk mendapatkan tanda tangan striker asal Slovenia tersebut sebelum jendela transfer ditutup.
RB Leipzig dikabarkan telah menolak tawaran dari Newcastle senilai sekitar Rp1,43 triliun (setara $87 juta) plus tambahan sekitar Rp99 miliar (setara $6 juta) dalam bentuk bonus.
Sementara itu, Manchester United menyodorkan tawaran serupa, namun dengan nilai tambahan bonus lebih besar, yakni sekitar Rp198 miliar (setara $12 juta) jika syarat tertentu terpenuhi.
Nilai fantastis tersebut mencerminkan betapa tingginya ekspektasi terhadap pemain 22 tahun ini, yang telah mencetak 39 gol dalam dua musim terakhir bersama Leipzig.
Namun, pertanyaannya kini bukan sekadar siapa yang akan berhasil merekrutnya, melainkan: Apakah Sesko sudah siap mentas di Premier League? Dan klub manakah yang menjadi tempat terbaik baginya untuk berkembang?
Talenta Mentah dengan Potensi Besar
Sesko memiliki dua atribut yang sangat langka dan sulit dilatih dalam diri seorang striker: kecepatan dan kekuatan. Fisiknya membuatnya menjadi ancaman nyata di kotak penalti lawan dan duel udara. Ia juga nyaman menggunakan kedua kakinya, meskipun lebih dominan kanan, dan cukup tajam dengan sundulan.
Dengan catatan 39 gol dalam 87 pertandingan di semua kompetisi, statistik Sesko sudah cukup menjanjikan. Namun, ia masih jauh dari kata sempurna. Dalam satu musim terakhir, ia hanya mencatatkan rata-rata expected goals (xG) sebesar 0,43 per 90 menit, atau berada di angka 69 persen dibanding striker di lima liga top Eropa. Jika dilihat dari non-penalty xG (tanpa penalti), angkanya turun menjadi 0,35 per 90 menit, setara dengan persentil ke-50.
Sebagai perbandingan, Hugo Ekitike – pemain baru Liverpool yang juga sempat bermain di Bundesliga – mencatatkan xG sebesar 0,48 (persentil ke-74) dan non-penalty xG sebesar 0,6 (persentil ke-90). Gap ini memperlihatkan bahwa Sesko masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.
Namun, kekurangan itu masih bisa diatasi. Salah satunya dengan menambah variasi dalam penyelesaian akhirnya, terutama karena ia cenderung mengandalkan kekuatan fisik saat menemui kebuntuan di depan gawang.
Man United atau Newcastle: Mana yang Lebih Tepat?
Bergabung dengan Manchester United atau Newcastle pada dasarnya adalah taruhan pada potensi jangka panjang Sesko. Namun, seperti halnya pemain muda lainnya, kesuksesannya akan sangat bergantung pada lingkungan klub, pelatih, dan bagaimana peran yang diberikan kepadanya.
Di Manchester United, manajer baru Ruben Amorim sedang merancang ulang skuad. Amorim sebelumnya sukses besar dengan Viktor Gyokeres di Sporting Lisbon, yang mencetak 97 gol dalam dua musim. Meski begitu, memoles striker muda di lingkungan penuh tekanan seperti Premier League jelas tantangan yang berbeda.
Sistem 3-4-3 milik Amorim diyakini cocok untuk Sesko. Ia berpeluang menjalin chemistry dengan Bruno Fernandes yang selama ini menjadi pusat serangan Setan Merah. Kehadirannya juga melengkapi lini depan yang akan diisi rekrutan anyar seperti Mateus Cunha dan Bryan Mbeumo.
Namun, menjadi striker utama di Old Trafford bukan hal mudah. Rasmus Hojlund adalah contoh nyata. Didatangkan dua musim lalu saat usianya baru 20 tahun, Hojlund hingga kini belum berhasil mengukuhkan diri sebagai penyerang utama. Tekanan besar dan ekspektasi tinggi bisa saja menghambat pertumbuhan Sesko.
Sebaliknya, Newcastle mungkin menawarkan jalan yang lebih “sehat” bagi perkembangan pemain muda seperti Sesko. Jika benar Alexander Isak hengkang ke Liverpool, maka ruang terbuka lebar bagi Sesko untuk mengambil alih peran utama di lini depan.
Manajer Eddie Howe dikenal jago mengembangkan pemain muda dengan potensi mentah. Lihat saja bagaimana Anthony Gordon, Jacob Murphy, dan Joe Willock menjelma menjadi pemain andalan The Magpies. Meskipun menggantikan Isak bukan tugas ringan, tekanan di Newcastle cenderung lebih realistis dan suportif – kondisi yang ideal bagi Sesko jika ingin berkembang perlahan tapi pasti.
Bintang Masa Depan yang Butuh Lingkungan Tepat
Benjamin Sesko bukan hanya striker muda bertalenta, ia adalah investasi jangka panjang. Namun, keberhasilannya di Premier League akan sangat bergantung pada kecocokan sistem, pelatih, dan bagaimana ekspektasi klub dikelola.
Manchester United menawarkan panggung besar dan nama besar, tapi dengan tekanan yang tak kalah besar. Sementara Newcastle bisa memberikan ruang bernapas yang lebih luas serta pelatih yang sabar membimbing. Pilihan Sesko musim panas ini bisa menentukan apakah ia akan menjadi striker top Eropa atau sekadar talenta yang tak pernah benar-benar meledak.