Jamie Gittens ke Chelsea: Apa yang Bisa Diharapkan dari Winger 20 Tahun Ini?

Gilabola.com – Chelsea sukses menyelesaikan transfer winger muda Jamie Gittens, pemain internasional Inggris berusia 20 tahun yang sebelumnya membela Borussia Dortmund. Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh klub, banyak jurnalis ternama, termasuk Fabrizio Romano, mengonfirmasi kepindahan tersebut.

Menariknya, Gittens menolak tawaran menggiurkan dari Bayern Munich demi kembali ke Premier League dan bergabung dengan Chelsea. Keputusan ini membuat gempar sebagian besar fanbase The Blues di media sosial, terutama di X (Twitter).

Namun, keputusan ini bukan tanpa dasar. Gittens secara aktif mendorong Dortmund untuk menyelesaikan transfer ini karena tekadnya untuk bergabung dengan klub London tersebut sangat kuat.

Chemistry Lama dengan Pemain Chelsea

Gittens bukan sosok asing di sepak bola Inggris. Ia pernah menjadi bagian dari akademi Manchester City sejak 2018 dan memiliki hubungan erat dengan beberapa pemain Chelsea saat ini seperti Cole Palmer, Tosin Adarabioyo, dan Romeo Lavia.

Selain itu, Joe Shields, Direktur Olahraga Chelsea yang menjabat sejak 2022, merupakan pengagum berat Gittens. Faktor-faktor inilah yang memperkuat kepindahannya ke Stamford Bridge.

Karier Gittens di Dortmund: Cedera, Kebangkitan, dan Statistik Menjanjikan
Jamie Gittens bergabung dengan Borussia Dortmund pada 2020 saat berusia 16 tahun. Meski awal kariernya diwarnai cedera ligamen parah di musim 2020/21, ia bangkit dan mencatat debut tim utama dalam kemenangan 6-1 atas VFL Wolfsburg.

Musim 2022/23 menjadi titik balik kariernya. Ia mencetak 4 kontribusi gol dari 20 laga, lalu meningkat pesat musim berikutnya dengan 10 kontribusi gol dari 34 pertandingan—termasuk brace melawan Club Brugge di Liga Champions.

Musim terakhirnya bersama Dortmund adalah yang paling produktif: 49 pertandingan dan 17 kontribusi gol (gabungan gol dan assist). Ia tampil dominan sebagai winger kiri, posisi favoritnya yang ia mainkan dalam 78 dari total 103 penampilan bersama klub.

Tak hanya itu, Gittens juga masuk daftar 25 besar nominasi Golden Boy 2024, sebuah pengakuan atas kualitas dan potensinya.

Kelebihan Gittens: Dribel Tajam, Naluri Menyerang, dan Finishing Khas

Di Bundesliga, Gittens dikenal sebagai salah satu dribbler terbaik, mencatat tingkat keberhasilan dribel 54,9%, hanya kalah dari Jamal Musiala dan Florian Wirtz.

Ciri khas permainannya adalah memotong ke dalam dari sisi kiri dan melepaskan tembakan melengkung ke tiang jauh menggunakan kaki kanan. Gaya bermain ini diyakini sangat cocok untuk sistem Chelsea yang baru.

Adaptasi ke Sistem Enzo Maresca

Pelatih anyar Chelsea, Enzo Maresca, mengusung filosofi menyerang dengan winger yang aktif dalam duel satu lawan satu. Dalam sistem ini, Gittens diproyeksikan menjadi elemen penting dalam menembus pertahanan lawan dari sisi kiri.

Namun, tantangan terbesarnya adalah meningkatkan etos kerja tanpa bola, terutama dalam pressing tinggi—hal yang sangat krusial dalam strategi Maresca.

Kabar baiknya, kompetisi di sektor kiri cukup terbuka. Hanya ada Tyrique George, lulusan akademi, yang merupakan winger kiri murni saat ini. Noni Madueke sempat dimainkan di kiri, tetapi posisi aslinya adalah di sisi kanan, dan masa depannya belum jelas.

Dengan potensi dan kualitas yang ia miliki, Gittens punya peluang besar untuk mengamankan posisi utama di sisi kiri serangan Chelsea.