Gilabola.com – Liverpool akan segera melepas Jarell Quansah ke Bayer Leverkusen dengan nilai transfer mencapai Rp 773 Miliar. Meski angka itu cukup besar untuk pemain muda, latar belakang musim yang sulit menjadikan langkah ini masuk akal bagi kedua pihak.
Awalnya, Quansah tampak siap mengulangi performa apiknya di musim sebelumnya saat tampil sebagai starter dalam laga pembuka kontra Ipswich Town, berduet dengan Virgil van Dijk.
Namun keputusan Arne Slot untuk menariknya di babak kedua, dengan alasan kalah duel udara dari Liam Delap, memberikan pukulan telak bagi kepercayaan dirinya.
Pemain bertahan berusia 22 tahun itu kemudian menyebut keputusan tersebut sebagai tamparan yang menyadarkan dirinya, meskipun butuh waktu lama baginya untuk kembali menemukan ritme permainan.
Setelah itu, Quansah menghadapi masa-masa berat. Dia mencetak gol bunuh diri saat menghadapi West Ham di Piala Liga, kemudian secara tidak langsung berkontribusi pada dua gol Brighton di pertandingan babak berikutnya.
Di tengah performa yang menurun itu, Liverpool justru memberikan kontrak jangka panjang baru untuknya. Namun kontrak tersebut ternyata tidak menjamin masa depannya, terlebih setelah performa inkonsisten terus berlanjut.
Situasi bertambah rumit ketika Ibrahima Konate dan Joe Gomez tampil konsisten ketika dipercaya, membuatnya kesulitan mendapatkan tempat sebagai bek tengah.
Dalam beberapa laga, dia bahkan dimainkan di posisi bek kanan karena keterbatasan opsi akibat cedera. Namun pada akhirnya, ketika Liverpool benar-benar butuh solusi di sektor belakang, Quansah lebih sering dijadikan pelapis daripada andalan.
Beberapa pertandingan penting tidak berjalan sesuai harapan. Melawan PSG di Liga Champions, dia nyaris menjadi pahlawan setelah tembakannya membentur tiang.
Di final Piala Liga menghadapi Newcastle, penampilannya kembali dinilai kurang meyakinkan. Bahkan saat dimainkan di posisi aslinya setelah gelar liga diamankan, performa Liverpool justru menurun.
Kenyataan bahwa Van Dijk menandatangani kontrak baru pada April lalu membuat peluang Quansah menjadi penerus sang kapten tertutup. Dengan Konate yang belum menunjukan tanda-tanda ingin pergi, dan Gomez masih menjadi bagian dari rencana tim, jalur bagi Quansah untuk berkembang sebagai bek utama di Anfield pun seakan tidak tersedia.
Keputusan Liverpool membuka pintu keluar untuk Quansah menjadi hal logis. Di sisi lain, sang pemain juga ingin berkembang dan tampil reguler di level tertinggi sepak bola Eropa.
Di Leverkusen, dia disebut-sebut sebagai pengganti Jonathan Tah, dan akan mendapatkan kesempatan bermain di Liga Champions secara reguler—sebuah panggung yang sulit dia dapatkan jika tetap bertahan di Merseyside.
Walau musim terakhirnya penuh ketidakpastian, Quansah akan tetap dikenang sebagai bagian dari skuad juara Premier League. Dia meninggalkan Liverpool dengan 58 penampilan dalam dua musim dan harapan bahwa Bundesliga bisa menjadi tempat dia benar-benar tumbuh sebagai pemain bertahan kelas dunia.