Gilabola.com – Manchester United terus menghadapi tantangan besar di tingkat manajemen setelah pemecatan Dan Ashworth, yang terjadi hanya lima bulan setelah dia bergabung di Old Trafford.
Keputusan ini dianggap sebagai bagian dari langkah tegas untuk membawa klub ke arah yang lebih baik, meskipun menimbulkan ketidakpastian mengenai langkah selanjutnya.
Ashworth resmi meninggalkan klub pada awal Desember, dengan alasan “kesepakatan bersama.” Namun, laporan mengungkapkan bahwa pemecatan tersebut dipicu oleh perselisihan dengan sejumlah tokoh senior di klub.
Salah satu konflik utama terjadi terkait penunjukan Ruben Amorim sebagai pelatih, yang bertentangan dengan preferensi Ashworth terhadap Thomas Frank atau Gareth Southgate.
Ketegangan yang terjadi membuat Ashworth tidak lagi dianggap cocok untuk perannya, meskipun klub sebelumnya telah membayar Rp 61 Milyar kepada Newcastle sebagai kompensasi untuk membawanya ke United.
Kepergiannya kini meninggalkan tanggung jawab besar bagi Chief Executive Omar Berrada dan Direktur Teknik Jason Wilcox, yang untuk sementara mengambil alih tanggung jawab Ashworth.
Langkah Selanjutnya untuk Struktur Klub
Berrada kini tengah mempertimbangkan langkah strategis berikutnya. Meski awalnya United memutuskan untuk tidak langsung menggantikan Ashworth, kini muncul kemungkinan adanya perubahan struktur organisasi. Salah satu opsinya adalah merekrut figur dengan peran lebih terbatas, disertai perombakan dalam hierarki manajemen.
Langkah ini mencerminkan evaluasi mendalam terhadap struktur yang ada, setelah pengalaman pahit dengan Ashworth. Keputusan ini juga mencerminkan upaya klub untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan, terutama dalam memilih figur yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi sepak bola modern.
Pemilik klub, Jim Ratcliffe, menunjukkan tekad besar untuk membawa United kembali ke jalur kesuksesan. Dalam beberapa bulan pertama kepemilikannya, Ratcliffe telah mengambil sejumlah langkah drastis, termasuk mengurangi 250 posisi pekerjaan di klub. Meski keputusan ini tidak populer, dia menegaskan bahwa langkah-langkah sulit diperlukan untuk mengembalikan United ke puncak.
Dalam wawancaranya dengan United We Stand, Ratcliffe menyatakan bahwa United tidak lagi menjadi klub sepak bola kelas dunia seperti seharusnya. Dia menekankan pentingnya keputusan sulit demi perubahan signifikan.
Dia juga menjelaskan kepada media Belgia bahwa salah satu prioritasnya adalah memperbaiki struktur organisasi klub, termasuk memastikan setiap posisi manajemen diisi oleh individu dengan kualitas terbaik.
Ratcliffe percaya bahwa pelatih kepala harus melapor langsung kepada CEO, sebuah sistem yang dianggapnya tidak lagi relevan dengan organisasi sepak bola modern. Dia juga menyoroti perlunya menciptakan budaya kerja yang positif, mendukung, dan berkualitas tinggi, sesuatu yang menurutnya hilang di masa lalu.
Dengan berbagai perubahan ini, Manchester United tampaknya berusaha membangun kembali fondasi kuat untuk masa depan. Namun, langkah-langkah ini akan membutuhkan waktu dan konsistensi untuk benar-benar membawa perubahan signifikan di lapangan maupun di balik layar.