Gila Bola – Pemegang saham minoritas Manchester United, Jim Ratcliffe, menyampaikan pandangannya yang tegas terhadap kondisi klub sepak bola tersebut di tengah situasi sulit mereka.
Ratcliffe, yang membayar Rp 25 Trilyun untuk 27,7 persen saham di United, menilai bahwa klub ini telah menjadi “biasa-biasa saja”. Di menegaskan bahwa perubahan besar dan keputusan sulit diperlukan untuk membawa klub kembali ke jalur yang seharusnya.
Dalam wawancara dengan fanzine United We Stand sebelum kekalahan 3-2 Manchester United dari Nottingham Forest, Ratcliffe menyatakan bahwa tim ini seharusnya menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Namun, dia merasa bahwa kebijakan saat ini justru membatasi potensi klub. Ratcliffe juga mengakui bahwa banyak keputusan yang akan dibuat ke depannya mungkin tidak populer di kalangan fans.
Perubahan Drastis di Old Trafford
Dalam enam bulan terakhir, Ratcliffe bersama jajaran eksekutif INEOS menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya yang signifikan. Sebanyak 250 staf nonpemain kehilangan pekerjaan mereka, dan berbagai tunjangan kecil untuk operasional klub juga dipangkas.
Langkah ini dilakukan setelah laporan keuangan menunjukkan kerugian besar sebesar Rp 2,3 Trilyun pada musim 2023/24. Meski angka kerugian tersebut mencemaskan, pihak klub mengklaim bahwa mereka sedang menuju perbaikan finansial.
Laporan keuangan untuk musim 2024/25 menunjukkan indikasi stabilisasi, namun Jim Ratcliffe mengingatkan bahwa tantangan finansial belum sepenuhnya teratasi di Manchester United.
Dia menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari efisiensi ini adalah memastikan klub memiliki kapasitas untuk berinvestasi pada pemain sepak bola berkualitas. Menurutnya, pengeluaran besar-besaran untuk infrastruktur seharusnya tidak menghambat kemampuan klub dalam membangun skuad yang kompetitif.
Kenaikan Harga Tiket: Keputusan Kontroversial
Salah satu langkah yang paling menuai kritik dari pendukung adalah keputusan menaikkan harga tiket musiman. Ratcliffe menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan pendapatan tanpa mengorbankan aksesibilitas bagi fans lokal.
Sebagai seseorang yang dibesarkan di Manchester, Ratcliffe mengaku memahami pentingnya menjaga keterjangkauan tiket bagi fans setia. Namun, dia juga menyebutkan bahwa langkah ini harus diambil untuk menjaga keseimbangan finansial klub.
Dia bahkan membandingkan harga tiket Manchester United dengan klub seperti Fulham, yang menurutnya tidak masuk akal jika lebih tinggi dibandingkan harga tiket di Old Trafford.
Tekanan pada Masa Depan Klub
Dengan posisi Manchester United yang saat ini terpuruk di urutan ke-13 klasemen Premier League, Ratcliffe menilai bahwa tekanan untuk membenahi kinerja di dalam dan luar lapangan semakin besar.
Dia percaya bahwa langkah-langkah tegas yang diambil akan membawa dampak positif, meskipun tidak semua pihak akan setuju dengan keputusan-keputusan tersebut.
Ke depannya, fans tentu berharap melihat perubahan nyata di Old Trafford. Baik dari segi finansial maupun performa sepak bola, Manchester United harus mampu membuktikan bahwa klub ini masih layak dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Yuk join Channel Whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan informasi bola terkini! Klik di sini untuk bergabung!