Gilabola.com – Pelatih Benfica, José Mourinho percaya kemenangan Newcastle United di EFL Cup 2023–24 hanyalah langkah awal dari era baru klub tersebut. Dengan penuh emosi, ia mengenang masa-masa bekerja bersama Bobby Robson dan mengaku masih memiliki ikatan kuat dengan klub yang kini kembali bersinar di Eropa.
Kenangan Mourinho dengan Sir Bobby
Mourinho saat ini menukangi S.L. Benfica dan akan menghadapi Newcastle di Liga Champions pada Selasa malam. Namun, hubungan hatinya dengan klub Inggris itu jauh lebih dalam. Pria asal Portugal berusia 62 tahun ini pernah bekerja bersama mendiang Sir Bobby di Sporting Lisbon, Porto, dan Barcelona.
Ketika ditanya bagaimana reaksi Robson jika melihat kemenangan Newcastle atas Liverpool F.C. di final Piala Liga Inggris Maret lalu—yang mengakhiri penantian gelar domestik besar selama 70 tahun—Mourinho tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
“Sir Bobby adalah legenda di sini. Di Inggris, kalau kamu disebut legenda, itu karena banyak alasan,” kata Mourinho.
“Dia mencintai klub ini, memberikan segalanya untuk klub ini. Tentu saja dia akan sangat bahagia dengan kemenangan itu. Saya pun ikut bahagia.”
Bagi Mourinho, gelar itu bukanlah puncak, melainkan permulaan. “Saya tahu trofi itu bukan target utama. Newcastle dan semua Geordies menginginkan sesuatu yang lebih besar, tapi Piala Carabao adalah awal. Bermain di Liga Champions adalah langkah berikutnya yang sangat penting,” ujarnya.
Newcastle dan Stabilitas di Era Baru
Mourinho memuji cara Newcastle berkembang sejak berganti kepemilikan. Menurutnya, banyak klub dengan suntikan dana besar justru salah arah, namun Newcastle melangkah stabil di bawah asuhan Eddie Howe.
“Banyak klub dengan pemilik baru membuat banyak kesalahan. Tapi sejak Newcastle punya kepemilikan baru, mereka punya stabilitas. Mereka ganti direktur olahraga karena alasan jelas, tapi fondasinya stabil,” ucapnya.
“Saya tak pernah melihat pemain yang direkrut Newcastle tidak cocok dengan gaya mereka. Mereka melakukan semuanya dengan sangat baik, itulah sebabnya mereka ada di posisi sekarang.”
Jejak Robson yang Tak Pernah Hilang
Mourinho memulai kariernya sebagai penerjemah Robson sebelum menjadi asistennya. Ia mengaku banyak berutang budi kepada sang mentor. “Dia sangat percaya pada saya, dan itu sangat penting untuk karier saya. Saya berusaha membalas kepercayaannya dengan segalanya yang saya miliki,” katanya.
Mourinho mengaku selalu merasakan kehadiran Robson setiap kali menginjakkan kaki di St James’ Park—stadion di mana ia hanya meraih tiga kemenangan dari 12 kunjungan sebelumnya. “Saat saya melangkah masuk, saya merasa dekat dengannya. Saya bahkan berbicara beberapa kata dalam hati. Rasanya sangat emosional.”
Selama enam tahun bekerja bersama Robson, Mourinho menyaksikan sendiri besarnya cinta sang legenda terhadap Newcastle. “Tidak ada satu hari pun dia tidak menunjukkan betapa bangganya pada kota, wilayah, dan klub ini,” ujarnya.
“Bahkan saat saya melatih klub Inggris lainnya, saya tidak pernah menyembunyikan betapa berharganya Newcastle bagi saya, semua karena pengaruh sosok legendaris di klub ini.”
Tantangan untuk Benfica
Benfica sendiri menghadapi laga berat. Mereka belum mendapatkan poin dari dua pertandingan pertama di Liga Champions dan harus bertandang ke Tyneside dengan mental kuat. Namun Mourinho memilih melihat sisi indahnya.
“Saya bilang pada mereka, ini indah. Benar-benar indah. Bahkan sebagai lawan, rasanya luar biasa,” tutupnya.