
Gilabola.com – Joshua Zirkzee dikabarkan tengah meninjau kembali masa depannya di Manchester United menjelang bursa transfer Januari mendatang usai sempat dikaitkan dengan West Ham United.
Sumber internal menyebut bahwa pemain asal Belanda itu bersikap lebih berhati-hati terhadap kemungkinan pindah ke klub lain, termasuk West Ham United, yang sebelumnya disebut tertarik mendatangkannya. Masalah utama yang muncul disebut berkaitan dengan posisi bermain dan gaya taktik yang tidak sepenuhnya sesuai.
Zirkzee bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2024 setelah dibeli dari Bologna dengan nilai transfer Rp 952 Miliar. Namun, performanya belum memenuhi ekspektasi publik Old Trafford. Dalam 54 penampilan di semua ajang, ia hanya mampu mencetak tujuh gol dan mencatat tiga assist.
Pemain berusia 24 tahun itu juga belum mendapat banyak kesempatan di bawah asuhan Ruben Amorim. Dalam ajang Premier League, total menit bermainnya baru mencapai 82 menit, membuatnya lebih sering menghuni bangku cadangan ketimbang tampil di lapangan.
Ketidakjelasan Peran di Bawah Amorim
Meski begitu, sumber internal klub menyebut bahwa Amorim sebenarnya masih menghargai kemampuan Zirkzee. Namun, pelatih asal Portugal itu dikatakan kesulitan menemukan peran ideal bagi sang penyerang dalam sistem taktik yang ia terapkan di United. Hal ini membuat posisi Zirkzee di tim utama menjadi tidak menentu.
Situasi tersebut memunculkan kabar bahwa sang pemain mempertimbangkan opsi peminjaman pada Januari nanti. Dia dikabarkan terbuka terhadap kemungkinan hengkang sementara demi mendapatkan waktu bermain yang lebih konsisten. Namun, pembicaraan lebih lanjut dengan pihak klub masih diperlukan sebelum keputusan resmi dibuat.
Zirkzee disebut tidak ingin mengambil langkah terburu-buru. Dia ingin memastikan bahwa klub tujuan berikutnya mampu memberinya peran yang sesuai dan ruang berkembang yang lebih besar. Hal itu menjadi prioritas utama sebelum menyetujui kesepakatan apa pun.
Pihak Manchester United sendiri dikabarkan lebih cenderung melepas Zirkzee dengan status pinjaman ketimbang menjualnya secara permanen. Mereka masih melihat potensi jangka panjang dari pemain tersebut, meski kontribusinya sejauh ini belum terlihat signifikan.
Ketidaksesuaian dengan Gaya Bermain West Ham
Sementara itu, ketertarikan West Ham United terhadap Zirkzee tampaknya menghadapi hambatan. Klub asuhan Nuno Espírito Santo itu tengah mencari penyerang murni bertipe nomor 9 untuk memperkuat lini depan pada Januari nanti. Namun, gaya bermain Zirkzee disebut tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Zirkzee sendiri pernah menegaskan dalam wawancara saat baru bergabung dengan United bahwa dirinya bukanlah penyerang yang fokus pada mencetak gol semata. Dia lebih nyaman berperan sebagai pemain penghubung dan kreator peluang, sebagaimana yang ia jalani saat masih membela Bologna.
Sumber yang sama menyebut bahwa pada tahun 2026 mendatang, Zirkzee menargetkan untuk bermain di posisi yang lebih natural baginya seperti saat di Italia. Karena itu, kemungkinan bergabung dengan West Ham menjadi semakin kecil mengingat karakteristik permainan klub London tersebut.
West Ham dikenal kerap kesulitan menemukan striker tajam di bursa transfer. Hal ini membuat peluang keberhasilan kerja sama antara mereka dan Zirkzee dianggap cukup rendah. Kedua pihak memiliki kebutuhan yang tidak sejalan.
Dengan kondisi seperti ini, masa depan Zirkzee di Manchester United masih menggantung. Klub akan menimbang kembali apakah sang pemain layak dipertahankan sebagai proyek jangka panjang atau dilepas demi keseimbangan skuad.
