Site icon Gilabola.com

Juara FA Cup Tapi Gagal Eropa? Ini Prediksi Musim Aneh Crystal Palace!

Crystal Palace juara Piala FA

Gilabola.com – Crystal Palace seharusnya menikmati musim panas yang penuh sukacita setelah mencetak sejarah dengan menjuarai Piala FA pertama dalam sejarah klub usai menumbangkan Manchester City di final. Namun kenyataan di balik layar berkata lain: fans justru dilanda kecemasan soal nasib kompetisi Eropa yang akan diikuti klub musim ini.

UEFA memutuskan bahwa Palace melanggar regulasi kepemilikan multi-klub, yang membuat partisipasi mereka di kompetisi Eropa belum pasti. Klub masih menunggu hasil banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), dengan putusan yang dijadwalkan pada hari Senin.

Ketidakpastian ini jelas memengaruhi perencanaan skuad, terbukti dari minimnya aktivitas transfer musim panas ini. Walter Benítez (kiper Argentina) dan Borna Sosa (bek kiri asal Kroasia) menjadi dua satu-satunya rekrutan baru. Manajer Oliver Glasner bahkan mengaku kecewa karena sebelumnya dijanjikan lebih banyak pemain baru.

Masa Depan Pemain Kunci Masih Abu-Abu

Selain persoalan Eropa, Palace juga dihantui potensi kepergian dua bintang utama. Kapten tim Marc Guéhi kini memasuki 12 bulan terakhir kontraknya dan tengah diincar oleh Liverpool, sementara Eberechi Eze masuk radar transfer Arsenal.

Situasi makin pelik dengan belum adanya pengganti Dougie Freedman, direktur olahraga yang secara mengejutkan hengkang ke Arab Saudi. Palace pun berpotensi mengulang strategi musim lalu dengan belanja besar di tenggat bursa transfer — saat itu mereka mendatangkan empat pemain di hari terakhir.

Awal Buruk, Akhir Menggembirakan

Musim lalu, Palace baru mencatat kemenangan pertama pada pekan ke-9, start yang membuat mereka kesulitan meraih posisi 10 besar meskipun mencatat kebangkitan luar biasa usai November hingga mengangkat trofi FA Cup.

Secara kualitas, Palace memiliki potensi untuk bersaing di papan tengah, namun beban tampil di kompetisi Eropa (yang belum dipastikan) serta persiapan musim panas yang kurang ideal dapat menghambat ambisi mereka.

Oliver Glasner: Manajer Ambisius yang Tak Suka Janji Palsu

Manajer asal Austria ini bukan tipe pelatih yang bertahan lama di klub yang tak selaras dengan ambisinya. Glasner, 50 tahun, lulusan administrasi bisnis setara MBA di Austria, belum menunjukkan minat memperpanjang kontraknya yang tersisa kurang dari setahun.

Ia secara terbuka menuntut lebih banyak dukungan dalam bursa transfer agar skuadnya bisa bersaing di lebih dari satu kompetisi. Jika Palace tak ingin hanya dikenang sebagai “kejutan semusim” seperti yang ia sebut, maka manajemen klub harus bergerak cepat memenuhi ekspektasinya.

Kondisi Klub di Luar Lapangan: Pemilik Baru, Tantangan Baru

Pasca masalah dengan UEFA, pemegang saham mayoritas klub kini beralih dari John Textor ke Woody Johnson, miliarder asal AS yang juga pemilik klub NFL New York Jets. Johnson, yang pernah gagal membeli Chelsea, diperkirakan memiliki kekayaan sekitar Rp70 triliun (£3,5 miliar).

Salah satu tantangan terbesarnya adalah soal pembangunan tribun utama baru yang diprediksi menelan biaya hingga Rp5 triliun (£250 juta). Hubungan Johnson dengan ketua klub Steve Parish, sosok yang menyelamatkan Palace dari kebangkrutan pada 2010, akan menjadi kunci apakah klub bisa terus berkembang di level top Inggris.

Rekrutan Andalan: Borna Sosa, Pembelian Langka di Era Modern

Mendatangkan pemain timnas Kroasia berusia 27 tahun hanya dengan harga sekitar Rp59 miliar (£3 juta) adalah manuver cerdas di pasar saat ini. Borna Sosa, eks pemain Stuttgart dan Ajax, memiliki pengalaman di empat liga berbeda dan menjadi bagian skuad Kroasia yang finis ketiga di Piala Dunia 2022.

Ia diproyeksikan sebagai pesaing utama Tyrick Mitchell di sektor kiri pertahanan, setelah Glasner berhasil mengubah Daniel Muñoz menjadi bintang baru di sisi kanan musim lalu.

Pemain yang Siap Naik Level: Romain Esse

Didatangkan dari Millwall seharga Rp236 miliar (£12 juta), Romain Esse langsung membuat kejutan dengan mencetak gol hanya 25 detik setelah debutnya di Premier League. Namun, musim lalu ditutup dengan drama saat ia ditarik keluar lebih awal oleh Glasner dalam laga kontra Liverpool karena dianggap tidak tampil maksimal.

Musim ini, seiring dengan jadwal yang padat akibat kompetisi Eropa, pemain berusia 20 tahun itu akan punya lebih banyak kesempatan untuk membuktikan dirinya.

Musim Penentuan untuk: Chadi Riad

Bek asal Maroko yang dibesarkan oleh akademi Barcelona ini mengalami musim perdana yang penuh cedera. Chadi Riad, yang dibeli dari Real Betis seharga Rp275 miliar (£14 juta), mengalami cedera ligamen lutut hanya 10 menit setelah penampilan keduanya.

Ia sempat kembali Januari lalu sebelum kembali cedera serius di sesi latihan. Kembalinya Riad akan jadi dorongan besar di lini belakang Palace, apalagi jika Cheick Doucouré — gelandang asal Mali yang absen hampir sepanjang musim lalu — juga pulih tepat waktu.

Exit mobile version