Gila Bola – Liverpool menghadapi tantangan besar di tengah krisis kontrak dan kondisi finansial yang sedang menjadi perbincangan hangat. Menjelang laga penting melawan Real Madrid di Liga Champions, perhatian publik tak hanya tertuju pada performa tim di lapangan, tetapi juga pada isu internal yang memengaruhi masa depan klub.
Salah satu perhatian utama adalah situasi kontrak tiga pilar utama Liverpool: Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold. Ketiganya berada di tahun terakhir kontrak mereka, dan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai perpanjangan kontrak.
Fans Liverpool mulai mempertanyakan langkah manajemen klub yang dianggap lamban menangani hal ini. Salah, yang memiliki peran krusial dalam keberhasilan Liverpool musim ini, bahkan secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap kurangnya tawaran kontrak baru.
Dalam pertandingan terakhir melawan Southampton, ia mencetak gol penting yang membantu tim mengamankan kemenangan, menambah bukti bahwa kontribusinya masih sangat dibutuhkan.
Selain itu, isu kepindahan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid juga terus mengemuka. Jude Bellingham, rekan setim Trent di tim nasional Inggris, mengungkapkan bahwa dia menghormati posisi Trent sebagai pemain Liverpool.
Meski demikian, dia memastikan bahwa musim depan mereka akan tetap bermain bersama untuk tim nasional, menghindari komentar lebih lanjut tentang spekulasi transfer.
Dia mengatakan, “Saya akan bermain bersamanya musim depan untuk timnas Inggris. Itu sudah pasti. Namun, dia adalah pemain Liverpool dan akan tidak sopan untuk datang ke rumahnya hari ini dengan pertandingan besar besok.”
Masalah Finansial Liverpool
Di sisi lain, masalah finansial Liverpool menambah kerumitan situasi. Berdasarkan laporan terbaru, klub mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,85 Trilyun untuk musim 2023/24. Angka ini hampir tiga kali lipat dari kerugian musim sebelumnya.
Salah satu penyebab utama adalah kegagalan Liverpool lolos ke Liga Champions, yang mengakibatkan kehilangan potensi pendapatan hingga Rp 884 Milyar. Pendapatan dari kompetisi Liga Europa yang lebih rendah serta meningkatnya biaya operasional klub semakin memperparah kondisi keuangan.
Meski Liverpool berhasil mengurangi sebagian pengeluaran dengan melepas pemain seperti James Milner dan Jordan Henderson, pengeluaran gaji tetap menjadi beban besar.
Saat ini, total biaya gaji mencapai Rp 7,3 Trilyun, sementara amortisasi pemain juga melonjak menjadi Rp 2,46 Trilyun. Investasi pada pemain baru seperti Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai diharapkan mampu membawa dampak positif, tetapi hasilnya belum terlihat dalam waktu dekat.
Masalah ini semakin rumit karena pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG), menghadapi tekanan dari berbagai pihak. Fans meminta langkah nyata untuk memastikan stabilitas keuangan sekaligus mempertahankan pemain kunci.
Namun, langkah seperti meningkatkan gaji pemain utama bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana FSG akan menyelesaikan krisis ini.