Site icon Gilabola.com

Kacaunya Tottenham Hotspur: Xavi Simons Dikritik, Oscar Sindir Spurs, Mason Pilih Pergi

Thomas Frank manajer Tottenham Hotspur

Gilabola.com – Tottenham tengah jadi sorotan, mulai dari performa naik-turun Xavi Simons, pengakuan mantan bintang Chelsea Oscar yang pernah menolak tawaran Spurs, hingga alasan Ryan Mason akhirnya meninggalkan klub masa kecilnya.

Tottenham Cari Kebangkitan di Tengah Sorotan

Pasukan Thomas Frank berusaha bangkit setelah hasil mengecewakan melawan Wolves dan Bodo/Glimt. Saat menghadapi Wolves, Joao Palhinha jadi penyelamat lewat gol indah di menit akhir yang memastikan skor 1-1.

Situasi serupa terulang di Liga Champions melawan Bodo/Glimt, ketika Spurs tertinggal 0-2 lebih dulu sebelum Micky van de Ven dan gol bunuh diri lawan membuat laga berakhir imbang 2-2.

Kini, Leeds United yang ditangani Daniel Farke menanti sebagai ujian berikutnya bagi Spurs di Premier League.

Oscar Beberkan Alasan Tolak Spurs

Oscar, gelandang Brasil yang meroket di Chelsea, ternyata pernah nyaris bergabung dengan Tottenham. Pada 2012, Chelsea menebusnya dari Internacional dengan biaya sekitar £25 juta atau Rp507 miliar. Selama berseragam The Blues, ia tampil 200 kali, memenangkan dua gelar Premier League dan Liga Europa.

Namun, sebelum pindah ke Stamford Bridge, Spurs sempat menghubunginya melalui manajer saat itu, André Villas-Boas. Dalam podcast bersama John Obi Mikel, Oscar mengaku memang ada tawaran Tottenham, tapi Chelsea adalah pilihan yang jauh lebih besar.

“Villas-Boas adalah orang pertama yang menelepon saya. Dia sering bercanda, ‘Kenapa kamu tidak datang ke Spurs?’ Tapi jelas, Chelsea lebih baik. Itu keputusan yang tepat,” kata Oscar, yang kini bermain untuk São Paulo.

Oscar kemudian mengejutkan publik pada 2016 dengan pindah ke Shanghai Port lewat transfer sekitar £60 juta atau Rp1,2 triliun dengan kontrak empat tahun yang sangat menggiurkan.

Xavi Simons Mulai Diragukan

Berbeda dengan Oscar, Xavi Simons justru memilih datang ke London Utara musim panas ini setelah banyak dikaitkan dengan Chelsea. Tottenham menebusnya seharga £51 juta atau Rp1 triliun lebih.

Namun, penampilannya belum memuaskan. Eks striker Aston Villa, Gabby Agbonlahor, bahkan mulai meragukan Simons setelah laga kontra Bodo/Glimt.

“Simons, saya tidak yakin. Memang masih awal, baru lima atau enam pertandingan, tapi saya benar-benar belum melihat apa yang istimewa dari dia,” ucap Agbonlahor.

Menurutnya, Simons terlihat sering jatuh di lapangan dan tidak memiliki kecepatan yang mencolok. Kritik ini tentu menjadi tekanan tambahan bagi pemain muda Belanda tersebut.

Ryan Mason Jelaskan Alasan Tinggalkan Spurs

Ryan Mason, sosok yang identik dengan Spurs sejak usia delapan tahun, akhirnya hengkang dan menerima tantangan baru sebagai manajer West Bromwich Albion. Mason sebelumnya sempat menjadi pelatih interim Spurs dan juga bagian dari staf kepelatihan di bawah berbagai manajer.

Mason yang dipaksa pensiun dini pada 2018 akibat cedera kepala parah, mengaku bahwa keputusannya pergi setelah sukses Spurs di Liga Europa melawan Bilbao memang sudah dipikirkan matang.

“Dalam 12 bulan terakhir saya punya keinginan untuk melangkah sendiri. Saya bicara dengan Ange (Postecoglou) dan dia bilang, kalau rasanya sudah tepat, lakukan saja,” ujarnya kepada Sky Sports.

Ia mengaku sempat mendapat tawaran dari klub lain, namun baru ketika West Brom datang, ia merasa ada koneksi kuat. “Ini klub besar dengan sejarah hebat. Rasanya langsung klik,” tambah Mason.

Exit mobile version