Gila Bola – Penyerang Chelsea Kai Havertz menyesalkan dengan dua golnya yang dianulir saat dia yakin bahwa timnya layak mendapatkan hasil yang lebih baik usai hasil imbang 0-0 mereka melawan Liverpool di Stamford Bridge.
The Blues memulai era baru mereka tanpa manajer Graham Potter yang dipecat, dengan Bruno Saltor mengambil alih klub sebagai pelatih karetaker saat bos permanen sekarang sedang diseleksi untuk dipekerjakan di klub.
Diwarnai dengan gol Kai Havertz yang dianulir karena handball, Chelsea sayangnya harus mendapatkan hasil mengecewakan lainnya saat mereka hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Liverpool yang membuat mereka terus terdampar di urutan ke-11 klasemen.
Pantas Menang
Hasil imbang ini berarti kedua tim sekarang telah bermain imbang beruntun dalam enam kesempatan di semua kompetisi, dengan empat pertandingan terakhir berakhir tanpa gol.
Berbicara kepada Sky Sports usai pertandingan, Kai Havertz mengatakan bahwa terutama di babak pertama, Chelsea memiliki begitu banyak peluang untuk mencetak gol, termasuk dari dirinya sendiri.
Sementara dia mengakui bahwa pertandingan di babak kedua berjalan lebih ketat, tapi dia yakin bahwa timnya pantas mencetak gol dan layak untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari skor imbang 0-0 mereka kontra Liverpool.
Kurang Kepercayaan Diri
Dalam wawancaranya lebih lanjut, yang kami beritakan dari Football London, Kai Havertz mengatakan bahwa setelah kekalahan akhir pekan mereka dari Aston Villa di kandang, Chelsea sedikit kurang kepercayaan diri.
Pada akhirnya itu berdampak pada penyelesaian mereka yang mengecewakan di sepertiga akhir lapangan, namun menegaskan bahwa mereka adalah pemain profesional yang tidak akan menyerah dan terus berjuang untuk mencetak gol.
Sementara saat menyinggung golnya yang dianulir, pemain internasional Jerman itu mengakui bahwa dia sudah menyadari golnya akan dikesampingkan karena keberadaan VAR, meski dia juga menyesalkan bahwa sekarang pemain harus menunggu VAR sebelum melakukan selebrasi jika mencetak gol.
Tentang Graham Potter
Ini adalah pertandingan pertama Chelsea tanpa manajer Graham Potter, yang dipecat dari pekerjaannya usai memiliki prosentase kemenangan kurang dari 40 persen dan setelah hanya tujuh bulan bertugas.
Ditanya tentang kepergian manajernya, Kai Havertz mengatakan, “Itu sulit. Ketika seorang manajer meninggalkan klub, itu tidak mudah karena tugas kami adalah memenangkan pertandingan, tetapi ketika manajer dipecat, kami semua berada di perahu yang sama dan harus bertanggung jawab untuk itu.”
Penyerang internasional Jerman itu menambahkan bahwa pada akhirnya mereka sebagai para pemain harus menerima apa yang sudah terjadi dan diputuskan klub kemudian berjuang untuk sisa sembilan pertandingan di musim ini saat dia yakin bahwa Chelsea tidak layak berada di peringkat ke-11 klasemen.