Menang tiga gol di Bournemouth tidak membuat kaum pembenci Arsenal senyap. Banyak komentar soal tiga kemenangan dari tiga pertandingan Liga Inggris ini, mulai dari kebetulan, sampai tuduhan bahwa pendukung Gunners lah yang menyusun jadwal pertandingan.
Dua gol dari Martin Odegaard dan satu gol sisanya dari William Saliba pada laga di Bournemouth, Sabtu malam (20/8), membuat skuad Mikel Arteta menang tiga kali, mengantongi poin 9 dan menghuni urutan teratas klasemen Premier League.
Namun rangkaian tiga kemenangan the Gunners ini tidak menghentikan komentar-komentar nyinyir dari kaum haters yang mempermasalahkan bagaimana bisa Arsenal berhadapan dengan tiga tim lemah pada tiga laga perdananya, menang 0-2 pada laga perdananya di Crystal Palace, kemudian menang lagi 4-2 atas Leicester City yang juga disebut-sebut tengah dalam kondisi lemah, serta kemenangan Sabtu malam di kandang Bournemouth.
Rupanya banyak yang berharap nasib buruk menimpa tim London merah ini, mengulangi tiga kekalahan dari tiga laga perdana seperti yang terjadi pada awal musim 2021/22, ketika Arsenal menghuni posisi terbawah klasemen Liga Inggris pada waktu itu.
Laga paling sulit dari Odegaard dan kawan-kawan baru akan terjadi 1 Oktober 2022 mendatang ketika menjamu rival sesama London Utara, Tottenham Hotspur. Laga kedua paling sulit, jika ada kebangkitan kembali dari skuad Erik ten Hag, maka itu adalah tanggal 4 September mendatang di Old Trafford.
Ada pula yang mempermasalahkan, skuad Arteta membeli kesuksesan mereka musim ini dengan mendatangkan dua pemain dari Manchester City, yang dituding sebagai semacam bantuan dari Pep Guardiola: Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko.
Faktanya memang, jika bukan karena dribble Jesus yang kemudian berujung gol pertama Odegaard, serta assist si pemain Brasil untuk gol kedua ke gawang Mark Traverz, maka sulit melihat the Gunners unggul dua gol dalam waktu 10 menit sejak kick-off.
Si penyerang Brasil itu kemudian merobek gawang Bournemouth pada menit 73 namun merasa kecewa karena dibatalkan wasit dengan alasan sudah lebih dulu offside.
Para pendukung tim merah London mengatakan, semua tim melakukan transfer pada musim panas 2022 ini, memiliki peluang sama besarnya untuk mendatangkan pemain yang mereka inginkan.
Argumentasi balasan lainnya mengatakan, fakta di atas lapangan memperlihatkan Liverpool gagal menang atas Fulham dan Crystal Palace. Nama yang disebut terakhir ini dikalahkan Arsenal 0-2 pada laga perdana musim. Jadi tidak bisa dibilang bahwa Palace merupakan tim yang lemah. Terbukti mereka berhasil menahan imbang the Reds.