Site icon Gilabola.com

Kamu Wajib Tau! Ini Dia Dua Tokoh Di Balik Kesuksesan Transfer Liverpool Selama 12 Tahun!

Barry Hunter dan Dave Fallows - Liverpool

Barry Hunter dan Dave Fallows - Liverpool

Kepergian Jurgen Klopp pada awal tahun ini menjadi pemicu perubahan besar di Liverpool. Namun tahukah kamu, klub ini sebenarnya telah berada dalam situasi transisi di balik layar selama dua tahun terakhir.

Kepergian direktur olahraga saat itu, Michael Edwards, pada tahun 2022 membuat Julian Ward naik ke posisi tersebut. Namun, kemudian Ward mengundurkan diri pada akhir tahun itu bersama Dr. Ian Graham, yang saat itu menjabat sebagai direktur penelitian di Anfield.

Jorg Schmadtke kemudian datang sebagai direktur olahraga sementara, tetapi hanya bertahan kurang dari setahun. Setelah Klopp mengumumkan kepergiannya di akhir musim, Michael Edwards dan Julian Ward kembali ke lingkungan Fenway Sports Group (FSG). Richard Hughes diangkat sebagai direktur olahraga, sementara Arne Slot menggantikan Klopp sebagai pelatih kepala pertama klub.

Mike Gordon, presiden FSG, mulai mundur dari perannya sebagai pemilik klub sehari-hari, sementara Hughes membawa Mark Burchill dari departemen pencari bakat Bournemouth.

Slot datang bersama jajaran staf pelatih baru, termasuk John Heitinga, Sipke Hulshoff, dan Ruben Peeters, serta memperbarui staf pelatih Liverpool. Fabian Otte diangkat sebagai kepala pelatih kiper, sementara Aaron Briggs direkrut untuk menghubungkan akademi dengan tim utama.

Peran Besar Barry Hunter dan Dave Fallows

Meskipun tingkat perubahan di Liverpool dalam dua tahun terakhir sangat cepat, mereka masih mendapatkan keuntungan dari keberlanjutan kerja Dave Fallows dan Barry Hunter di departemen perekrutan.

Meski nama keduanya mungkin tak banyak dikenal, mereka telah memainkan peran penting dalam kesuksesan Liverpool di bursa transfer selama satu dekade terakhir. Dalam surat terbuka pada 2021, Michael Edwards memuji keduanya sebagai bagian integral dalam membangun departemen pencari bakat kelas dunia.

Fallows, yang dijuluki “Google Berjalan” karena kemampuannya dalam mengingat detail dan berpikir kreatif, serta Hunter, mantan bek tengah asal Irlandia Utara dengan jaringan luas, telah bekerja bersama di Liverpool sejak 12 September 2012. Bersama-sama, mereka membantu mengembangkan apa yang kemudian dikenal sebagai “komite transfer” di Anfield.

Pada masa Brendan Rodgers, istilah ini sering digunakan secara negatif, mencerminkan perbedaan filosofi antara Rodgers yang lebih tradisional dan tim data analis di bawah Dr. Ian Graham.

Fallows, yang sebelumnya bekerja sebagai koordinator perekrutan dan pencari bakat di Manchester City, menjelaskan bahwa peran pencari bakat modern jauh berbeda dari era sebelumnya. Dia bertugas mengoordinasikan seluruh aspek departemen pencari bakat, termasuk berhubungan dengan pencari bakat, merencanakan jadwal pertandingan, dan mengelola aliran laporan yang masuk.

Sementara itu, Hunter, yang sebelumnya bekerja sebagai pencari bakat senior di Blackburn Rovers dan Norwich City, bertugas menyusun laporan rinci tentang pemain yang diincar Liverpool. Dia bekerja berdasarkan rekomendasi dari pencari bakat regional dan mendalami pemain-pemain muda yang potensial.

Di musim panas 2019, ketika Liverpool menjadi juara Eropa, tim perekrutan memutuskan untuk fokus pada perekrutan pemain muda alih-alih belanja besar-besaran. Hasilnya, mereka berhasil merekrut Sepp van den Berg dari PEC Zwolle seharga £1,3 juta, mengalahkan Bayern Munich yang juga tertarik pada pemain berusia 17 tahun tersebut. Lima tahun kemudian, van den Berg dijual dengan potensi nilai transfer yang mencapai £25 juta setelah hanya bermain dalam empat pertandingan untuk tim utama.

Fallows dan Hunter juga berperan besar dalam perekrutan James Milner dari Manchester City pada 2015, tepat sebelum Klopp tiba di Anfield. Keduanya memahami betapa pentingnya mentalitas Milner untuk menggantikan peran besar yang ditinggalkan Steven Gerrard.

Yang paling terkenal adalah peran penting Fallows dan Hunter dalam mendesak Klopp untuk merekrut Mohamed Salah. Meskipun awalnya ragu, Klopp akhirnya menyetujui rekomendasi mereka, dan Salah kini menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool di era Premier League serta salah satu legenda terbesar klub.

Dalam sebuah wawancara, Klopp mengungkapkan bahwa tim pencari bakat terus mendorongnya untuk merekrut Salah bahkan sebelum ada klub lain yang masuk. Mereka yakin bahwa Salah adalah solusi yang tepat untuk Liverpool. Dan hasilnya, pemain bernomor punggung 11 itu kini masuk dalam jajaran pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liverpool.

Di tengah perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan dan profesionalisme yang dibawa oleh Fallows dan Hunter telah menjadi pilar penting di Liverpool. Mereka terus memainkan peran integral dalam memastikan bahwa setiap pemain yang direkrut sesuai dengan kebutuhan klub, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Exit mobile version