
Gilabola.com – Mayoritas penonton Liga Inggris menilai sistem VAR membuat sepak bola menjadi kurang bisa dinikmati dan telah menimbulkan banyak kontroversi.
Teknologi ini baru diperkenalkan pada musim ini tapi ketidakpuasan publik dan para manajer kerap terdengar baik di konferensi pers maupun di media sosial.
Demi menyuarakan aspirasi para suporter, YouGov menggelar jajak pendapat untuk menilai seberapa jauh kepuasan para pecinta sepak bola terhadap teknologi VAR.
Jajak pendapat itu dimulai pada bulan lalu dengan total 1.396 responden yang sering menyaksikan pertandingan Liga Inggris.
So how do fans think VAR should be improved?
81% – being able to see video footage at same time as refs
80% – encouraging refs to consult pitch-side screens
73% – time limit on decisions
71% – being able to hear refs discussionhttps://t.co/qghq1Qm61G pic.twitter.com/p5uoJdizBM— YouGov (@YouGov) February 4, 2020
Hasilnya sekitar 67 persen responden merasa pertandingan sepak bola jadi kurang menarik dengan adanya teknologi ini.
VAR diminta transparan
Ada enam dari 10 penonton yang menilai sistem ini bekerja buruk, dan teknologi itu dinilai mentok di angka empat, walaupun Neil Swarbrick dari Lembaga Ofisial Pertandingan Profesional (PGMOL) sempat memberikan angka tujuh pada awal musim.
Meski dinilai tidak memuaskan dan bernilai buruk, tapi hanya ada 15 persen responden yang berharap teknologi ini tidak dipergunakan lagi.
Sisanya, sekitar 74 persen merasa teknologi ini harus tetap dipergunakan tapi dimodifikasi peraturan penggunaannya agar bisa menghilangkan kontroversi.
Selama ini para penonton di stadion hanya menunggu hasil pengamatan teknologi ini dan oleh karenanya 81 persen responden berharap para penonton pun bisa menyaksikan tayangan ulang agar terjadi transparansi.
Selain itu 80 persen suara berharap wasit lebih sering mempergunakan monitor tepi lapangan dengan harapan bisa lebih netral dalam memberikan keputusan.
Demi alasan transparansi pula, 73 persen menginginkan para suporter dan penonton televisi mendengar percakapan antara wasit di lapangan dengan petugas teknologi ini dan 71 persen berharap adanya batasan waktu dalam pengambilan keputusan.