
Gilabola.com – Manchester United harus menelan kekalahan 1-2 dari Aston Villa di Villa Park di Premier League, hasil yang memicu kritik keras dari Roy Keane terhadap Diogo Dalot.
Dua gol Morgan Rogers dinilai lahir dari lemahnya intensitas bertahan, sementara Dalot dianggap gagal menutup sisi kiri pertahanan dengan maksimal meski tim tampil cukup kompetitif.
Pertandingan berlangsung ketat dengan kualitas yang relatif berimbang. Manchester United sempat menyamakan kedudukan melalui Matheus Cunha, namun dua momen krusial dari Rogers membuat Aston Villa mengamankan tiga poin penting di kandang sendiri.
Ruben Amorim menurunkan tim yang cukup solid menghadapi Aston Villa yang sedang dalam performa bagus. Sepanjang laga, Manchester United tidak sepenuhnya tertekan dan mampu mengimbangi permainan tuan rumah dalam banyak fase.
Namun demikian, Roy Keane menilai ada masalah serius dalam aspek bertahan. Dia menyoroti kurangnya intensitas dan kebanggaan saat menghadapi situasi berbahaya, terutama ketika Aston Villa menyerang dari sisi kiri.
Menurut penilaian Keane, Dalot tidak menunjukkan usaha maksimal untuk menghentikan aliran serangan yang berujung pada gol kedua. Dia menganggap momen seperti itu seharusnya ditangani dengan komitmen penuh karena bisa menentukan hasil akhir.
Keane juga menilai bahwa meski umpan silang yang dilepaskan tidak sempurna, keyakinan Aston Villa membuat situasi tersebut tetap berbuah gol. Dalam pandangannya, kepercayaan diri lawan tidak boleh dibiarkan berkembang akibat kelengahan bertahan.
Kritik Roy Keane terhadap Pertahanan
Legenda Manchester United itu menegaskan bahwa bakat teknis tidak cukup tanpa kerja keras. Dia menilai ada pemain yang tidak cukup berkontribusi saat situasi menjadi sulit, termasuk Dalot yang dinilai kurang berkorban untuk tim.
Keane menyampaikan bahwa dalam evaluasi pascalaga, fokus utama seharusnya tertuju pada upaya menghentikan serangan lawan. Dia mempertanyakan apakah Dalot benar-benar berusaha mencegah lawan mengirim bola berbahaya ke kotak penalti.
Kritik serupa juga diarahkan pada proses terjadinya gol pertama. Saat Rogers menerima bola di sisi lapangan, Keane menilai tanda bahaya sudah sangat jelas namun tidak diantisipasi dengan baik oleh lini belakang Manchester United.
Dalot sendiri memberikan pandangan berbeda soal jalannya pertandingan. Dia menilai tim memiliki banyak momen positif, terutama dalam menekan tinggi dan memaksa Aston Villa bermain bola panjang.
Menurut Dalot, Manchester United cukup berhasil menguasai bola kedua di babak pertama dan menciptakan beberapa peluang. Dia juga mengakui kualitas gol pertama Rogers dan menilai tim berusaha mempertahankan pendekatan yang sama di babak kedua.
Dalot menambahkan bahwa Manchester United sebenarnya mampu mencetak lebih banyak gol. Namun kegagalan memaksimalkan peluang membuat tim harus menerima hasil yang tidak sesuai harapan.
Selain Dalot, satu pemain bertahan lain juga mendapat sorotan. Gary Neville menilai Leny Yoro terlambat keluar menutup ruang pada gol pertama Rogers, sehingga memberi kesempatan lawan melepaskan tembakan dari jarak berbahaya.
Neville menilai Yoro seharusnya lebih agresif menghadapi Rogers sejak sentuhan pertama. Meski begitu, dia tetap mengakui kualitas individu Rogers yang mampu menyelesaikan peluang dengan sangat baik.
Pendapat Kami:
Kritik keras Roy Keane mencerminkan standar tinggi yang masih melekat pada Manchester United, terutama di lini pertahanan. Namun terlalu memusatkan kesalahan pada satu pemain berisiko menutup persoalan kolektif, karena gol-gol Aston Villa juga lahir dari kegagalan tim membaca bahaya secara bersama, bukan semata kesalahan individu.
