Gilabola.com – Manchester United kembali menelan kekalahan memalukan di Premier League setelah takluk 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge, membuat ruang ganti dipenuhi rasa marah dan kecewa.
Gol semata wayang dari Marc Cucurella di babak kedua cukup untuk mengamankan tiga poin bagi Chelsea dan menambah catatan kekalahan Manchester United musim ini menjadi 18 kali di Premier League. Ini juga membuat mereka tak pernah menang dalam delapan laga liga terakhir — sebuah rekor buruk yang belum pernah terjadi sejak tahun 1990.
Gol Maguire Dianulir, Fokus ke Liga Europa
United sejatinya sempat membuka asa lebih dulu ketika Harry Maguire mencetak gol hasil umpan Bruno Fernandes. Namun, gol tersebut dianulir karena offside, menambah daftar frustrasi Setan Merah malam itu.
Kini, fokus penuh tim asuhan Erik ten Hag beralih ke partai final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur di Bilbao pada Rabu malam mendatang. Namun menurut Patrick Dorgu, kekalahan dari Chelsea benar-benar membuat ruang ganti United diliputi kemarahan.
“Semua orang benar-benar kecewa,” ujar Dorgu kepada MUTV. “Kami tidak berpikir soal final Liga Europa saat itu. Fokus kami sepenuhnya untuk menang di laga ini. Semua orang sangat marah dan kecewa di ruang ganti.”
Kuasai Laga, Tapi Kecolongan Gol Mudah
United tampil cukup dominan di awal pertandingan, dengan penguasaan bola dan tekanan konstan di sekitar kotak penalti Chelsea. Sayangnya, hanya sekitar 20 menit jelang akhir laga, gawang mereka kebobolan oleh sundulan Cucurella—sebuah gol yang menurut Dorgu “terlalu mudah” untuk diberikan.
“Saya pikir kami memulai laga dengan sangat baik, mengontrol permainan di babak pertama. Tapi lagi-lagi kami kebobolan lewat situasi yang sama—sebuah gol yang sangat mudah,” katanya. “Setelah itu, kami kesulitan untuk menyamakan kedudukan dan mencetak gol.”
Final Liga Europa Jadi Penebusan
Meski kecewa, Dorgu menegaskan pentingnya segera bangkit demi partai final di Bilbao. “Kami harus melakukan pemulihan yang baik, dan kemudian menunjukkan semangat juang di final nanti. Kami harus saling menatap satu sama lain, memberikan segalanya untuk klub, dan mencoba memenangkan trofi.”