Kemenangan Tottenham Hotspur di Etihad Buktikan Bursa Transfer Bukan Segalanya!

Gilabola.com – Tottenham Hotspur membungkam kritik soal kegagalan mendatangkan Eberechi Eze setelah meraih kemenangan gemilang 2-0 di kandang Manchester City, menunjukkan bahwa sukses musim ini tidak hanya ditentukan oleh aktivitas di bursa transfer.

Spurs datang ke Etihad Stadium di tengah kekecewaan fans akibat Eze lebih memilih pindah ke Arsenal. Suporter yang hadir bahkan meneriakkan “We want Levy out” sebagai bentuk protes kepada ketua klub, Daniel Levy. Namun dalam 45 menit pertama, semua berubah. Tottenham unggul 2-0 hingga turun minum dan menutup laga dengan skor yang sama, membawa mereka untuk sementara ke puncak klasemen Premier League.

Pelatih Thomas Frank, yang baru memimpin Spurs, kini sudah memperlihatkan dampak besar. Dalam waktu singkat ia mampu membuat timnya nyaris mengalahkan Paris Saint-Germain di Piala Super UEFA, menang 3-0 atas Burnley di laga pembuka liga, dan kini menundukkan sang juara bertahan.

Strategi Jitu Thomas Frank

Gol pembuka lahir dari skema serangan cepat. Richarlison lolos dari jebakan offside dan memberi assist pada Brennan Johnson. Sempat dianulir, VAR memastikan gol itu sah. Tak lama berselang, tekanan tinggi Spurs memaksa kiper City, James Trafford, melakukan blunder fatal yang dimanfaatkan João Palhinha untuk menggandakan keunggulan.

Frank menegaskan setelah laga bahwa ia puas dengan pemain yang dimilikinya. “Kami punya grup yang bagus, sangat berbakat. Jika bisa ditambah, sempurna. Kalau tidak, kami tetap punya tim yang bagus, dan itu terbukti hari ini,” ujarnya. Frank juga menegaskan bahwa dirinya tak ingin mendatangkan pemain yang tidak benar-benar mau bergabung.

City sebenarnya punya peluang, terutama lewat Omar Marmoush, namun kiper Guglielmo Vicario tampil sigap. Guardiola mencoba memainkan garis pertahanan lebih tinggi sejak kedatangan asisten barunya, Pep Lijnders, namun kelemahan itu justru dimanfaatkan Spurs. Trafford yang dipercaya turun lagi setelah debut bagus lawan Wolves akhirnya menjadi titik lemah.

Guardiola pun mengakui masih harus banyak berbenah. “Ini baru pertandingan kedua. Kami harus memperbaiki diri. Minggu depan di Brighton kami punya waktu untuk berkembang,” katanya, tanpa memberikan jaminan siapa yang akan menjadi kiper utama di laga berikutnya.

Spurs Menuju Kebangkitan

Bagi Tottenham, kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, melainkan bukti bahwa mereka bisa bangkit dengan pendekatan berbeda. Di bawah Frank, Spurs tampak jauh lebih disiplin, terbukti dengan dua clean sheet dalam dua pertandingan liga, berbanding jauh dengan hanya enam sepanjang musim lalu di era Ange Postecoglou.

Bagi Guardiola, kekalahan ini menambah catatan buruk karena sudah delapan kali kalah di Premier League dari Tottenham — lawan yang paling sering menundukkannya. Bagi fans Spurs, momen di Etihad ditutup dengan nyanyian “It’s happened again” dan “We are top of the league.”

Untuk sementara, Spurs bisa tersenyum. Bursa transfer boleh ramai, tapi manajer yang tepat bisa menjadi rekrutan terbaik musim panas.

IKLAN