Site icon Gilabola.com

Ketegasan Luis Suarez di Liverpool: Latihan Ekstra hingga Nyaris Adu Fisik dengan Rekan Sendiri

Luis Suarez selama masa karirnya di Liverpool

Gilabola.comLuis Suarez dikenal bukan hanya karena gol-golnya, tetapi juga karena etos kerjanya yang luar biasa selama empat tahun di Liverpool. Martin Kelly, mantan bek The Reds, mengungkap bahwa Suarez kerap hadir di sesi latihan hari Minggu, sehari setelah bermain penuh di laga Premier League.

Sikapnya itu mencerminkan kegigihan yang menjadi kunci suksesnya, baik di Anfield maupun dalam karier berikutnya di Barcelona, Atletico Madrid, dan Inter Miami.

Kelly mengatakan bahwa selama membela Liverpool, dia belum pernah melihat pemain utama datang berlatih bersama skuad cadangan setelah pertandingan.

Suarez melakukannya dengan tekad yang sama seperti saat bertanding. Latihan tambahan itu bukan karena perintah pelatih, melainkan murni dorongan dari dirinya sendiri.

Menurut Kelly, Suarez kerap mengikuti sesi intens satu lawan satu di kotak penalti dengan penjaga gawang. Dalam latihan tersebut, keduanya bersaing keras, bahkan sampai nyaris bersitegang. Kelly mengaku mereka sempat beradu pandang dengan serius, sebelum Suarez tertawa dan memanggilnya ‘gila’.

Kelly menjelaskan bahwa dirinya hanya meminta Suarez berhenti menendang terlalu keras. Namun, Suarez menanggapinya dengan canda, menunjukkan semangat kompetitifnya yang tinggi. Bagi pemain asal Uruguay itu, setiap momen di lapangan adalah kesempatan untuk menang, bahkan di latihan.

Dedikasi seperti itu membuat rekan-rekannya kagum. Kelly menilai Suarez bukan hanya penyerang berbakat, tetapi juga sosok yang membawa standar baru dalam hal kerja keras dan keinginan untuk menang. Hal itulah yang menjadikannya panutan bagi para pemain muda Liverpool kala itu.

Warisan Suarez di Liverpool dan Kejayaan Setelahnya

Selama musim terakhirnya bersama Liverpool, Suarez mencatat 33 gol dan 13 assist dalam 33 laga Premier League. Dia nyaris membawa klub itu meraih gelar liga pertama sejak 1990, sebelum akhirnya finis dua poin di belakang Manchester City pada musim 2013/14.

Air mata Suarez di Selhurst Park, usai hasil imbang 3-3 melawan Crystal Palace, menggambarkan betapa besar ambisinya terhadap klub. Tidak lama setelah itu, dia pindah ke Barcelona dengan nilai transfer Rp 1,66 Triliun, mengakhiri era penuh emosi di Anfield.

Bersama Barcelona, Suarez segera membuktikan kualitasnya. Dalam musim debut, dia mencetak 26 gol dan memberikan 25 assist dalam 46 penampilan. Kontribusinya membantu klub meraih treble winners, Liga Champions, La Liga, dan Copa del Rey.

Suarez kemudian menambah tiga gelar La Liga lagi bersama raksasa Catalan sebelum melanjutkan perjalanan ke Atletico Madrid. Di sana, dia kembali menjadi juara La Liga pada musim 2020/21, membuktikan bahwa semangat juangnya tidak pernah surut meski usia terus bertambah.

Kini, Suarez kembali bermain bersama Lionel Messi di Inter Miami. Di musim perdananya di Amerika Serikat, ia mencatat sembilan gol dan sepuluh assist. Meskipun telah melewati masa puncak karier, semangat kompetitif dan dedikasinya terhadap permainan tetap sama seperti saat berlatih di lapangan Liverpool dulu.

Exit mobile version