Ketika Gelandang yang Dulu Ditinggalkan Kini Jadi Lawan Manchester United

Gilabola.com Manchester United memasuki 12 hari terakhir bursa transfer dengan prioritas yang sangat jelas: mendatangkan seorang gelandang tengah baru.

Meski performa keseluruhan tim dalam kekalahan tipis 1-0 dari Arsenal di laga pembuka Premier League dianggap cukup positif, kekosongan di lini tengah tetap terlihat jelas.

Klub ini memang sudah menggelontorkan lebih dari Rp 4,4 Trilioun untuk mendatangkan trio depan baru, yakni Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko. Namun, di balik investasi besar di lini serang, lubang di tengah lapangan masih belum terisi dengan baik.

Pelatih Ruben Amorim dikabarkan menginginkan tenaga segar untuk menemani Bruno Fernandes di poros tengah. Meski Casemiro dimainkan sejak awal dalam laga melawan Arsenal, usianya yang sudah 33 tahun dianggap tidak lagi mampu memberi intensitas yang diharapkan.

Nama Kobbie Mainoo bahkan tidak digunakan sama sekali dalam laga itu, sementara Manuel Ugarte yang didatangkan dari Paris Saint-Germain musim panas lalu masih tampil mengecewakan.

Bayang-Bayang Nama Lama

Kondisi ini membuat Manchester United dikaitkan dengan sejumlah nama baru, mulai dari Carlos Baleba (Brighton), Adam Wharton (Crystal Palace), hingga bintang Sporting CP, Morten Hjulmand.

Namun, akhir pekan ini, sebelum transfer baru benar-benar terjadi, klub justru harus menghadapi pemain yang pernah sangat dekat dengan mereka musim panas lalu: Sander Berge.

Tahun lalu, Manchester United disebut sudah membuka komunikasi dengan Burnley untuk mendatangkan Berge. Gelandang asal Norwegia itu dikabarkan juga tertarik pindah ke Old Trafford.

Meski Burnley terdegradasi dari Premier League, performa Berge di musim itu cukup mengesankan, sehingga nilai transfer sekitar Rp 548 Miliar dianggap masuk akal.

Akan tetapi, langkah itu akhirnya batal karena United memilih mendatangkan Ugarte. Berge kemudian justru pindah ke Fulham dengan banderol yang sama, dan terbukti mampu menjadi pusat permainan Marco Silva sepanjang musim.

Kini, saat lini tengah Manchester United masih rapuh, Fulham justru menikmati kontribusi pemain yang sempat sangat mungkin mengenakan jersey merah mereka.

Duel di Craven Cottage

Pertemuan akhir pekan ini di Craven Cottage terasa seperti sebuah pengingat keras bagi Manchester United. Berge, yang musim lalu berperan besar dalam solidnya lini tengah Fulham, kini berpotensi menghadirkan mimpi buruk bagi tim yang pernah hampir merekrutnya.

Situasi ini semakin menegaskan bahwa Manchester United belum berhasil menemukan keseimbangan yang dibutuhkan. Di tengah investasi besar di lini depan, sektor gelandang yang vital dalam permainan sepak bola modern justru dibiarkan tertinggal.

Jika Berge tampil dominan dan membuat lini tengah United kewalahan, publik akan kembali mengingat bahwa semua ini mungkin bisa berbeda andai setahun lalu keputusan transfer mereka lain arah.

Baca berita lainnya di kategori: Liga Inggris
IKLAN