Ketika Gol Tak Lagi Cukup, Kisah Darwin Nunez dan Musim Penuh Tunggu di Liverpool

Gilabola.com – Bagi siapa pun yang ingin melihat ringkasan singkat tentang perjalanan Darwin Nunez bersama Liverpool, laga melawan Brentford pada Januari lalu bisa dijadikan cerminan yang cukup jelas.

Saat itu, The Reds tengah terancam meraih hasil imbang ketiga secara beruntun di Liga Inggris. Dalam situasi seperti itu, Nunez dimasukkan ke lapangan dengan sisa waktu sekitar 25 menit. Namun, dia baru mencetak gol pembuka pada menit ke-91 dan kemudian menambah satu lagi dua menit setelahnya.

Perayaan gol pertamanya cukup liar, sampai membuatnya mendapatkan kartu kuning. Beberapa menit kemudian, dia hampir saja diusir keluar lapangan karena pelanggaran keras terhadap Nathan Collins, bek tuan rumah.

Di hari yang sama, Arsenal juga membuang keunggulan dua gol dan hanya bermain imbang melawan Aston Villa. Maka kontribusi Nunez dianggap sebagai momen penting dalam persaingan gelar Liga Inggris.

Akan tetapi, performa apik di Brentford itu ternyata tidak menjadi titik balik dalam kariernya bersama Liverpool musim ini. Itu merupakan gol keempatnya di Liga Inggris musim tersebut, dan setelah itu dia hanya menjadi starter satu kali di sisa pertandingan.

Pada kesempatan langka itu, dia mencetak gol penyeimbang dan memenangkan hadiah penalti saat Liverpool menang 3-1 atas tim juru kunci klasemen, Southampton.

Meski terlibat dalam kemenangan tersebut, Nunez tetap lebih sering mendekam di bangku cadangan, terutama di pekan-pekan penutup musim. Hal itu menjadi pola yang berulang untuk ketiga kalinya sejak dia bergabung dengan klub.

Tersisih Pelan-pelan, Makin Jauh dari Sorotan

Sepanjang musim ini, pemain asal Uruguay itu hanya menjadi starter delapan kali di Liga Inggris. Dia juga mencatat sembilan penampilan tambahan di ajang piala, dengan hanya dua gol – satu di Liga Champions melawan RB Leipzig dan satu lagi saat melawan Southampton di Piala Liga.

Sejak awal musim, Nunez tampaknya kalah bersaing dengan Diogo Jota untuk posisi penyerang tengah utama. Bahkan ketika Jota mengalami cedera dan penurunan performa, pelatih anyar Arne Slot justru memilih menempatkan Luis Diaz sebagai striker dadakan ketimbang mengandalkan Nunez.

Di sisi lain, harus diakui bahwa di paruh pertama musim, Nunez tampak mencoba memenuhi ekspektasi sang pelatih yang menginginkan intensitas kerja lebih tinggi dari para pemain depan. Sayangnya, usaha itu malah mengurangi ancamannya di depan gawang—hal yang sebelumnya menjadi keunggulan utama dalam permainannya.

Lama-kelamaan, sikapnya mulai terlihat kurang semangat. Hal itu muncul dalam penampilan singkat saat melawan Aston Villa pada bulan Februari yang dinilai mengecewakan oleh pelatih.

Kemudian, di bulan berikutnya, dia gagal mengeksekusi penalti dalam adu tos-tosan Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, semakin memperkuat pandangan bahwa hubungan antara dirinya dan Liverpool mulai merenggang.

Liverpool sebenarnya menolak tawaran dari Arab Saudi pada Januari lalu karena masih berharap sang striker bisa memberi kontribusi dalam perburuan gelar. Dia memang berperan dalam keberhasilan tim musim ini, namun situasinya tidak serta-merta berubah.

Kini, klub disebut-sebut siap menerima tawaran baru dari Saudi Pro League, sementara kabar dari Spanyol menyebut bahwa Atletico Madrid tengah mempertimbangkan untuk merekrutnya.

Beberapa laporan bahkan menyebut bahwa penampilannya dari bangku cadangan di laga terakhir musim ini melawan Crystal Palace bisa jadi merupakan momen terakhir dirinya mengenakan seragam Liverpool dalam sebuah pertandingan sepak bola profesional di Inggris.