Gilabola.com – Kevin De Bruyne mendapat sambutan luar biasa dari para pendukung Manchester City usai laga melawan Wolves di Etihad dalam laga lanjutan Premier League tadi malam.
Lagu Seven Nation Army mengalun dari pengeras suara, dan nama sang gelandang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh publik tuan rumah. Pada malam itu, De Bruyne menjadi pahlawan lewat gol tunggal yang mengantar City menang 1-0 atas Wolves, dan mungkin mengamankan posisi di Liga Champions musim depan.
Setelah pertandingan, De Bruyne menyampaikan kepada media bahwa dia tidak tahu seperti apa masa depannya. Dia mengatakan bahwa dia telah menunjukkan dirinya masih mampu bermain di level tertinggi. Jika tidak, menurutnya, dia tidak akan bisa melakukan apa yang dia lakukan selama empat atau lima pekan terakhir.
Dia juga menyebut bahwa banyak rekan satu timnya merasa sedih karena dia harus pergi, dan hal semacam itu memang terjadi dalam hidup. Namun baginya, performanya akhir-akhir ini adalah bentuk dari bagaimana seharusnya ia bermain.
Dia mengaku hanya ingin bermain sebaik mungkin. Masih ada satu pertandingan tersisa di Etihad, dan dia ingin menuntaskan tugasnya seperti biasa. Dia merasa bangga dengan apa yang sudah dilakukannya.
Guardiola Tak Banyak Bicara, Tapi Pujian untuk De Bruyne Mengalir Deras
Pep Guardiola juga angkat bicara soal performa sang gelandang. Dia menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi De Bruyne, baik dalam laga melawan Crystal Palace saat tim tertinggal 2-0 maupun lewat gol melawan Wolves.
Menurut Guardiola, dirinya senang De Bruyne bisa menutup kariernya di Etihad dengan cara seperti itu. Masih ada satu pertandingan kandang lagi, dan ia ingin yang terbaik bagi pemainnya itu.
Pelatih asal Spanyol tersebut mengatakan bahwa tanpa De Bruyne, sulit membayangkan perjalanan sukses City selama bertahun-tahun. Menurutnya, menggantikan pemain seperti itu hampir tidak mungkin.
Bukan hanya soal penampilan, tapi juga makna emosional De Bruyne bagi para suporter. Dia menganggap gol terakhir itu sangat penting karena berhasil mengangkat semangat tim.
Guardiola menambahkan bahwa De Bruyne tidak perlu membuktikan apa pun karena dirinya sudah tahu betapa hebat kualitas sang gelandang, terlepas bahwa kontraknya tidak diperpanjang lagi.
Sementara itu, mantan bek City, Micah Richards, menilai bahwa mungkin saja sang pemain masih cukup baik untuk tetap bertahan. Dia menilai bahwa meski De Bruyne tidak secepat dulu, dia masih punya kecerdasan dalam bermain bola.
Richards merasa bahwa De Bruyne sedang menyampaikan pesan ke klub: bahwa dia masih bisa bersaing di level tertinggi. Sebagai penggemar, Richards mengaku punya firasat bahwa De Bruyne masih layak diberi satu tahun tambahan.
Statistik Tak Bohong, Tapi Usia dan Cedera Mulai Menghampiri
Sejak melewati usia 30 tahun, De Bruyne telah mencetak 30 gol di Premier League. Di antara pemain Manchester City, hanya Sergio Aguero dan Yaya Toure yang mencetak lebih banyak gol pada usia tersebut.
Dia juga menjadi pemain pertama sejak Lionel Messi yang berhasil mencatat 250 keterlibatan gol di bawah asuhan Guardiola, terdiri dari 92 gol dan 158 assist dalam sembilan musim.
Namun dalam dua musim terakhir, sang pemain hanya tampil 43 kali di Premier League akibat rentetan cedera. Walaupun begitu, Jamie Carragher menyebut bahwa De Bruyne masih berada di level yang lebih tinggi dibanding para pemain elite lainnya.
Carragher awalnya mengira De Bruyne akan menuju Saudi Arabia atau Amerika Serikat. Namun setelah mendengar pernyataan sang pemain, dia menilai bahwa De Bruyne belum siap untuk mengambil langkah itu.
Menurut Carragher, keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak De Bruyne mungkin saja murni pertimbangan bisnis, mengingat gajinya yang tinggi dan minimnya waktu bermain karena cedera.