Site icon Gilabola.com

Kisah Kekecewaan Kapten Manchester United Ketika Ferguson Tidak Memasukkannya di Final Piala FA 1996

Steve Bruce bersama Bryan Robson'

Gilabola.com – Steve Bruce pernah mengalami momen pahit yang berpengaruh besar dalam kariernya di Manchester United. Pemain yang telah mengabdikan hampir satu dekade untuk klub ini, harus menerima kenyataan pahit saat dia tidak diikutsertakan dalam skuad untuk final Piala FA 1996 melawan Liverpool.

Keputusan tersebut diambil oleh manajer legendaris, Sir Alex Ferguson, yang secara langsung menyampaikan keputusan tersebut di lapangan Wembley sebelum pertandingan dimulai.

Bruce merasa kecewa karena dia telah berperan penting selama perjalanan Manchester United menuju final, termasuk tampil dalam lima pertandingan di ajang Piala FA tersebut.

Saat United baru saja meraih gelar Premier League dengan mengalahkan Middlesbrough 3-0 pada akhir pekan sebelumnya, Bruce masih menjadi kapten tim. Namun, di momen yang menentukan untuk meraih gelar ganda, dia harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya tidak masuk dalam daftar pemain yang akan tampil.

Laga final antara Manchester United dan Liverpool saat itu merupakan pertandingan yang dinantikan banyak pihak. Rivalitas sengit antara kedua klub membuat laga ini semakin menegangkan.

Meskipun United tidak berhasil mengalahkan Liverpool dalam dua pertemuan Premier League musim tersebut, di mana mereka bermain imbang 2-2 di Old Trafford dan kalah 2-0 di Anfield, United mampu membalikkan keadaan saat trofi diperebutkan. Gol kemenangan dicetak oleh Eric Cantona pada menit ke-86, memastikan gelar Piala FA untuk United.

Namun, bagi Bruce, kemenangan tersebut tidak terasa lengkap. Cantona, yang mengenakan ban kapten dalam pertandingan itu, mencoba membujuk Bruce untuk ikut mengangkat trofi. Namun, Bruce menolak.

Meski secara teknis dia masih memenuhi syarat untuk mendapatkan medali kemenangan karena partisipasinya di babak-babak sebelumnya, Bruce merasa bahwa medali itu tidak memiliki makna yang sama. Baginya, tidak berpartisipasi dalam laga final membuat medali tersebut kehilangan nilai.

Bruce mengatakan bahwa dia tidak menganggap medali itu sebagai sesuatu yang berharga karena dia tidak berada di lapangan pada saat momen puncak. Bruce menjelaskan, bagi seorang pemain, keterlibatan di pertandingan final adalah hal yang diidamkan, dan ketidakhadirannya dalam momen itu membuatnya merasa kehilangan sesuatu yang besar.

Hubungan Telah Membaik

Meski demikian, hubungan Bruce dengan Ferguson tetap terjaga dengan baik setelah peristiwa tersebut. Dia menyebut bahwa ia masih sering berkomunikasi dengan mantan manajernya itu, bahkan menyatakan bahwa Ferguson sangat membantunya ketika Bruce memulai karier kepelatihan.

Hubungan yang baik antara keduanya terus berlanjut, dan Bruce mengakui bahwa dia selalu bisa menghubungi Ferguson untuk meminta saran atau sekadar berbicara melalui telepon.

Momen kekecewaan Bruce di final Piala FA 1996 menjadi salah satu titik balik dalam kariernya di Manchester United. Namun, meskipun dia tidak tampil dalam laga tersebut, kontribusinya selama bertahun-tahun di klub tetap tidak dapat dilupakan.

Selama di Old Trafford, Bruce memenangkan 11 gelar utama, termasuk Premier League dan Piala FA, menjadikannya salah satu pemain yang berperan penting dalam kejayaan klub di era awal kepemimpinan Sir Alex Ferguson.

Exit mobile version