Gila Bola – Siapa yang sangka bahwa Aston Villa, yang bulan September-Oktober 2022 masih menjadi pesaing zona degradasi, berhasil finish di posisi tujuh klasemen akhir Liga Inggris musim lalu. Sang pahlawan adalah pelatih asal Spanyol, Unai Emery.
Kini pada musim baru 2023/24 mereka menargetkan kompetisi Eropa, Liga Europa secara khusus yang merupakan kompetisi keahlian Unai Emery, atau lolos sampai ke Liga Champions. Tapi yang disebut terakhir ini peluangnya cukup berat.
Villa akan memulai musim baru dengan tandang ke Newcastle United, tim yang menduduki posisi keempat klasemen akhir musim lalu.
Tiga Pemain Datang Perkuat Skuad Emery
Emery akan sangat senang ia memiliki tiga pemain anyar yang akan menambah kekuatan tim menjelang musim anyar 2023/24 ini.
Moussa Diaby, winger kanan di lini depan yang terkenal cepat, datang dari Bayer Leverkusen dengan harga 955 Miliar rupiah. Betapa berbahayanya Diaby terlihat dari jumlah golnya yang mencapai 60 gol sepanjang masa dan di semua kompetisi sejak ia mentas ke skuad senior PSG pada Juli 2019.
Sementara itu pemain kedua Pau Torres datang dari bekas tim asuhan Emery, Villarreal. Pemain asal Spanyol ini memiliki 15 gol dan lima assist atas namanya sepanjang masa, di semua kompetisi, sejak ia membela jersey Villarreal tahun 2018.
Pemain nomor tiga yang masuk ke Villa Park adalah Youri Tielemans yang datang secara gratis usai kontraknya di Leicester City berakhir dan tim berbasis di King Power Stadium itu turun divisi ke Championship.
Perjalanan Aston Villa Usai Jadi Pesaing Zona Degradasi
Saat Unai Emery datang pada 1 November 2022, AVFC berada di posisi 13, setelah sejak awal musim di bawah arahan legenda the Reds Steven Gerrard, gagal mencatatkan lebih banyak kemenangan.
Perlahan tapi pasti, Emery kemudian membawa tim itu naik ke setengah teratas klasemen Liga Inggris. Mereka lama sekali berada di ranking 11 klasemen, antara pekan 18 sampai pekan 27, sebelum merangkak naik sampai ke urutan ketujuh.
Kini tim yang berjuluk the Lions itu memiliki musim yang sama sekali baru dan bersih dari nol, untuk meraih target lebih tinggi lagi. Jika musim lalu mereka hanya finish di posisi ketujuh, membuang-buang waktu dan tenaga selama 14 pekan pertama, maka kini mereka berpeluang mengakhiri musim lebih tinggi lagi.
Emery, jika ditanya, akan lebih suka timnya finish di zona Liga Europa, kompetisi yang sudah ia menangkan empat kali. Tiga kali bersama Sevilla, satu kali bareng Villarreal.