Site icon Gilabola.com

Kisah Unik Thomas Sorensen, Tolak Jadi Pengganti Peter Schmeichel di Manchester United, Berakhir Degradasi

Thomas Sorensen lewatkan kesempatan main untuk Manchester United

Gila Bola – Selama bertahun-tahun, Manchester United telah menjadi magnet bagi pemain Denmark. Nama-nama besar seperti Jesper Olsen, Peter Schmeichel, dan kini ada Christian Eriksen serta Rasmus Hojlund yang menghiasi skuad raksasa Premier League.

Di antara mereka, Peter Schmeichel mungkin yang paling berkesan, dengan 15 trofi utama selama kariernya di Old Trafford. Sang ‘Great Dane’ ini menjadi salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah klub, dan kepergiannya pada tahun 1999 membuka lembaran baru dalam pencarian Manchester United untuk penggantinya.

Salah satu kisah menarik dari pencarian pengganti Schmeichel adalah upaya United untuk merekrut Thomas Sorensen, mantan penjaga gawang Denmark yang kemudian mencatat lebih dari 350 penampilan di Premier League bersama tiga klub berbeda.

Sorensen, yang saat itu bermain untuk Odense Boldklub di Denmark, mendapat kesempatan berlatih bersama Manchester United berkat undangan dari Schmeichel sendiri. Sorensen sangat terkesan dengan suasana latihan di bawah asuhan Alex Ferguson dan diundang kembali untuk sesi latihan kedua pada Februari 1998.

Namun, meskipun Sorensen menunjukkan performa yang mengesankan, Ferguson terlambat mengambil langkah konkret. Pada musim panas tahun yang sama, ketika Ferguson akhirnya menghubungi Sorensen untuk menawarkannya kontrak permanen, Sorensen sudah memutuskan untuk bergabung dengan Sunderland. Meski belum diumumkan secara resmi, Sorensen telah menandatangani kontrak dengan klub Divisi Pertama tersebut.

Sorensen mengenang momen ketika dia harus menolak tawaran Ferguson. Dalam sebuah wawancara, dia menceritakan bahwa Ferguson sangat positif dan mendukung keputusannya untuk bergabung dengan Sunderland, karena hal itu akan memberinya lebih banyak waktu bermain yang penting untuk perkembangannya.

Ferguson mengakui bahwa keputusan Sorensen akan menguntungkan kariernya dan tidak menimbulkan masalah besar bagi Manchester United, dalam berita yang kami kutip dari MEN.

Sorensen bergabung dengan Sunderland pada Juli 1998 dengan biaya transfer sebesar Rp 10,5 Milyar. Musim perdananya di Inggris sangat mengesankan, membantu Sunderland promosi ke Premier League sebagai juara Divisi Pertama dan mencatatkan 29 clean sheet, rekor klub.

Dalam dua musim pertama di Premier League, Sunderland finis di posisi ketujuh pada 1999/2000 dan 2000/01. Sayangnya, pada musim 2001/02, Sunderland hanya mampu bertahan di posisi ke-17 dan akhirnya terdegradasi pada musim berikutnya.

Setelah terdegradasi, Sorensen pindah ke Aston Villa dan menghabiskan lima tahun di sana sebelum bergabung dengan Stoke City pada tahun 2008. Di Stoke, Sorensen menjadi favorit penggemar dan membantu klub tersebut memperkuat status mereka di Premier League, serta mencapai final Piala FA 2011, meski kalah dari Manchester City.

Menariknya, Sorensen juga sempat mendapat kesempatan untuk pindah ke Manchester City dan Barcelona, namun dia memilih untuk tetap berada di Stoke. Sorensen merasa puas dengan pilihannya dan mengakui bahwa dia selalu menjadi anggota klub yang setia, tidak pernah memaksakan diri untuk pindah.

Meski begitu, bagi Sorensen dan banyak pemain lainnya yang dekat dengan bergabung dengan Manchester United di era Ferguson, mungkin ada sedikit penyesalan di hati mereka.

Sorensen jelas dihargai oleh Schmeichel dan Ferguson, yang berusaha merekrutnya. Namun, kita tidak akan pernah tahu apakah Sorensen bisa menggantikan Schmeichel di bawah mistar gawang Manchester United.

Exit mobile version