Site icon Gilabola.com

Kontrak Divock Origi Diputus Milan Saat Liverpool Kekurangan Striker, Balik ke Anfield?

Divock Origi

Gilabola.com – Divock Origi akan berstatus bebas transfer pada Januari mendatang setelah mencapai kesepakatan pemutusan kontrak dengan AC Milan. Keputusan ini datang di saat yang sensitif bagi Liverpool, yang baru saja kehilangan Alexander Isak akibat cedera parah dan terancam krisis striker di paruh musim.

Cedera Isak Jadi Pukulan Telak bagi Liverpool

Kabar soal Origi mencuat hanya beberapa jam setelah Liverpool mengonfirmasi cedera serius yang dialami Alexander Isak. Striker asal Swedia itu mengalami patah tulang kaki setelah tekel keras dari bek Tottenham Hotspur, Micky van de Ven, dalam kemenangan 2-1 The Reds akhir pekan lalu.

Isak bahkan sempat mencetak gol pembuka sebelum insiden tersebut terjadi. Namun hasil pemeriksaan medis memastikan sang penyerang harus menjalani operasi dan akan absen selama beberapa bulan.

Manajer Liverpool, Arne Slot, tak menutupi rasa kecewanya.

“Ini cedera jangka panjang. Beberapa bulan. Kekecewaan besar, bukan hanya untuk dia, tapi juga untuk kami,” ujar Slot.

Cedera ini otomatis membuat Liverpool kekurangan opsi di lini depan, tepat ketika bursa transfer Januari akan dibuka kurang dari dua pekan lagi.

Kontrak Divock Origi Resmi Diputus AC Milan

Menurut laporan Sky Sport Italia, Divock Origi telah menyelesaikan proses pemutusan kontraknya dengan AC Milan. Dengan status tersebut, penyerang Belgia berusia 30 tahun itu bisa direkrut klub mana pun tanpa biaya transfer mulai Januari.

Keputusan ini mengakhiri periode sulit Origi di San Siro. Bergabung pada 2022 setelah kontraknya di Liverpool berakhir, Origi gagal memberikan dampak signifikan. Ia hanya mencatatkan 36 penampilan dengan torehan dua gol di semua kompetisi.

Situasi semakin memburuk setelah Origi dipinjamkan ke Nottingham Forest. Di Premier League, ia hanya mampu mencetak satu gol dari 22 pertandingan bersama Forest, performa yang membuatnya tersingkir dari skuad Milan sejak Desember tahun lalu.

Warisan Abadi Origi di Anfield

Meski kariernya menurun, nama Divock Origi tetap memiliki tempat spesial di hati pendukung Liverpool. Ia adalah simbol momen-momen ikonik yang tak terlupakan.

Gol pertamanya yang legendaris datang di menit ke-96 derby Merseyside 2018. Sepakan setengah voli Virgil van Dijk membentur mistar, bola memantul, Jordan Pickford gagal mengantisipasi, dan Origi tinggal menyundul bola di garis gawang—Anfield meledak.

Namun puncak kisah Origi terjadi di Liga Champions 2018/19. Ia mencetak dua gol krusial melawan Barcelona di semifinal, termasuk gol fenomenal dari skema “corner taken quickly” yang mengantarkan Liverpool ke final. Di partai puncak melawan Tottenham Hotspur, Origi kembali mencetak gol dan memastikan The Reds meraih trofi keenam Liga Champions mereka.

Liverpool Masih Menahan Langkah di Bursa Transfer

Hingga kini, belum jelas langkah apa yang akan diambil Liverpool untuk menutup lubang yang ditinggalkan Isak. Ketika ditanya soal rencana transfer Januari, Arne Slot memilih fokus jangka pendek.

“Pikiran saya hanya tertuju pada dua laga ke depan. Ini saatnya pemain dan fans menyingsingkan lengan baju untuk saling membantu,” tegasnya.

Namun dengan situasi darurat di lini serang dan opsi gratis seperti Origi tersedia, spekulasi tentu sulit dihindari.

Pandangan Kami

Secara romantis, kembalinya Divock Origi ke Liverpool terdengar sempurna. Ia tahu atmosfer klub, memahami tekanan Anfield, dan punya rekam jejak tampil menentukan di momen besar. Dalam kondisi darurat, pemain seperti Origi bisa menjadi solusi jangka pendek yang minim risiko finansial.

Namun secara realistis, performa Origi dalam dua musim terakhir sulit diabaikan. Keputusan Liverpool seharusnya tidak didasarkan pada nostalgia semata. Jika The Reds ingin tetap bersaing di papan atas, mereka harus menimbang kebutuhan taktis dan kebugaran jangka panjang, bukan hanya kisah masa lalu yang indah.

Exit mobile version