Gilabola.com – Pep Guardiola mengungkapkan bahwa Kyle Walker telah meminta izin untuk meninggalkan sang juara bertahan Premier League tersebut.
Tim asuhan Pep Guardiola dengan mudah mengatasi perlawanan tetangga mereka dari League Two, Salford, dengan James McAtee mencetak hat-trick di babak kedua dan Jack Grealish mencetak gol pertamanya di level klub sejak Desember 2023.
Kyle Walker Ijin Tinggalkan Man City
Namun, Kyle Walker absen dalam pertandingan tersebut. Ketika ditanya alasannya, Guardiola mengungkapkan bahwa bek kanan Inggris berusia 34 tahun itu telah meminta izin untuk mencari peluang bermain di luar negeri.
“Dua hari lalu, Kyle meminta untuk mengeksplorasi opsi bermain di luar negeri di akhir kariernya,” ujar Guardiola.
“Dalam pikirannya, dia ingin mencoba bermain di negara lain untuk beberapa tahun terakhir kariernya, dengan berbagai alasan. Karena itu, saya lebih memilih memainkan pemain lain yang pikirannya sepenuhnya fokus di sini.”
Kyle Walker Layak Mendapat Penghormatan
Selama bertahun-tahun, Manchester City selalu menemukan cara sempurna untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pemain-pemain terbaik mereka.
Sergio Aguero mengakhiri kariernya dengan memecahkan rekor meski musim terakhirnya diwarnai cedera. Vincent Kompany meninggalkan klub setelah memenangkan semua trofi domestik di tahun yang sama, dan Ilkay Gundogan, dalam laga terakhirnya sebelum pergi pada 2023, menjadi kapten yang membawa tim meraih treble.
Namun, Kyle Walker, penerus Gundogan, tampaknya akan mengalami akhir yang berbeda — kepergian yang disambut dengan kelegaan, bukan kesedihan. Bek kanan ini telah meminta direktur olahraga Txiki Begiristain untuk “mencari opsi” transfer ke luar negeri. Pep Guardiola pun memilih untuk tidak memasukkannya ke dalam skuat saat kemenangan besar City atas Salford City di Piala FA.
Cara Walker menyampaikan permintaan tersebut, yaitu di tengah periode sulit City dalam era Guardiola, semakin memperburuk reputasinya di mata para fans. Sejak ditunjuk sebagai kapten pada 2023, Walker memang tidak pernah benar-benar populer di kalangan suporter. Situasi tersebut hanya semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Hal ini sangat disayangkan karena, seperti yang diakui Guardiola, Walker telah menjadi bagian penting dari kesuksesan City sejak 2017. Awalnya, transfernya dari Tottenham Hotspur dengan nilai £50 juta dianggap berlebihan, tetapi kehadirannya bersama sejumlah rekrutan lain di musim panas itu langsung mengubah City menjadi salah satu tim terbaik dalam sejarah Premier League.
Tentu saja, perjalanan Walker di City tidak selalu berjalan mulus. Pada musim treble, sempat muncul tanda-tanda bahwa ia tidak lagi cocok dengan gaya permainan yang diterapkan Guardiola. Meski begitu, pemain yang berasal dari akademi Sheffield United itu adalah seorang pejuang. Setelah sempat tergoda pindah ke Bayern Munich, ia memberikan segalanya untuk peran kapten City musim lalu dan mencatatkan sejarah saat City menjadi tim pertama di Inggris yang memenangkan empat gelar liga berturut-turut.
Meskipun kepergiannya belum pasti, situasinya terasa seperti akhir yang sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa membenarkan pelecehan rasial yang ia terima usai kekalahan dari Juventus, tetapi hubungan Walker dengan fans sudah terlalu tegang. Guardiola pun merasa tidak bisa mengandalkannya di lapangan untuk saat ini.
Hidup tidak selalu sempurna — dan kehidupan pribadi Walker yang sering menjadi sorotan negatif turut memengaruhi pandangan terhadapnya. Kadang-kadang, pemain tidak memiliki kesempatan untuk menulis akhir cerita mereka sendiri. Jika Walker, yang kini berusia 34 tahun, benar-benar pergi bulan ini, akhir dari kariernya bersama City tidak akan menjadi bab terakhir yang bahagia.