Gila Bola – Brighton dalam perjalanan memecahkan rekor jumlah gol terbanyak semusim di Liga Inggris yang dipegang Manchester City. Tapi tadi malam Unai Emery bilang, “Nanti dulu!” dan menghentikan patukan si Burung Camar dengan skor 6-1.
Ollie Watkins akan menjadi topik bahasan para penggemar sepak bola setelah mencetak tiga dari lima gol Aston Villa saat mereka menjinakkan keganasan Brighton pada pertandingan Premier League yang usai Sabtu malam (30/9).
Secara berturut-turut, kelima gol the Villans dilesakkan oleh Watkins (2) menit 14 dan 21, serta satu bunuh diri Pervis Etupinan lima menit kemudian, dan disusul gol ketiga Watkins pada pertengahan babak kedua, selain gol Jacob Ramsey jelang akhir.
Memasuki tujuh menit masa injury time Douglas Luiz memberi timnya gol keenam dan skor kekejaman Unai Emery terhenti pada skor 6-1.
Hebatnya lagi Watkins masih sempat menyumbangkan satu assist untuk gol kelima timnya oleh Ramsey yang terjadi lima menit jelang akhir.
Brighton Sebelum Ini Selalu Menang 3-1 atau 4-1
Sebelum malam ini skuad Roberto De Zerbi selalu menang dengan skor telak 3-1 atau 4-1, kecuali satu kali saat kalah dengan skor sama 1-3 oleh skuad asuhan David Moyes, West Ham United.
The Seagulls menang atas Luton Town dan Wolves. Bahkan tim kuat Newcastle United yang menduduki posisi keempat musim silam pun mereka taklukkan dengan skor 3-1 pada awal September 2023.
Setelah itu mereka masih menang lagi atas Manchester United 1-3, Bournemouth 3-1, dan di antara itu masih menaklukkan Chelsea 1-0 di ajang Carabao Cup.
Namun terbukti dominasi bola ala De Zerbi bisa dihentikan oleh serangan-serangan balik Aston Villa yang kalah dalam hal penguasaan bola.
Bagaimana Aston Villa Menghentikan Brighton
Akan ada banyak sekali bahasan soal ini, namun segera terlihat betapa efektifnya serangan-serangan tuan rumah dan tidak efektifnya tim tamu.
Sepanjang babak pertama ada 14 KALI SERANGAN dari kapten John McGinn dan rekan-rekannya. Lima terarah tepat sasaran ke gawang Jason Steele yang malah. Tiga menjadi gol.
Demikian juga paruh kedua ada lima serangan, empat on target, tiga menjadi gol. Sangat efektif bukan serangan-serangan dari pihak Watkins dan rekan-rekannya.
Sebaliknya tim tamu melepaskan 11 serangan selama 90 menit, hanya tiga yang on target dan satu menjadi gol.