Gilabola.com – Dua tahun lalu, Newcastle United meninggalkan Wembley dengan hati yang hancur setelah dikalahkan Manchester United di final Carabao Cup 2023. Kekalahan itu menunjukkan betapa jauhnya mereka dari level klub-klub top. Pengalaman yang minim dan tekanan besar membuat mereka gagal meraih trofi yang telah lama dinantikan.
Namun, di tahun 2025, dengan tantangan yang jauh lebih berat di atas kertas, menghadapi calon juara Premier League, Liverpool, Newcastle akhirnya menunjukkan kedewasaan mereka. The Magpies sukses mengakhiri penantian panjang dan membawa pulang trofi yang selama ini terasa mustahil.
Eddie Howe kini menjadi legenda di Tyneside, manajer yang mengubah sejarah dan masa depan Newcastle.
Newcastle Akhirnya Juara, Kutukan Wembley Terhapus!
Tak banyak klub yang begitu lama terbelenggu kegagalan seperti Newcastle. Tekanan besar dari para penggemar untuk meraih gelar justru sering menjadi bumerang. Namun, kemenangan ini seolah menjadi titik balik.
Newcastle kini telah melewati rintangan terbesar mereka. Setelah ini, targetnya jelas: menjadikan kemenangan seperti ini sebagai sesuatu yang biasa, seperti yang telah dilakukan Liverpool selama bertahun-tahun.
“Kami membuktikan bahwa kami bisa bersaing dengan tim terbaik,” kata Howe yang basah kuyup oleh sampanye setelah kemenangan itu.
“Kami tidak melakukan perubahan drastis, hanya mencoba menghilangkan gangguan. Saat pertama kali kami ke Wembley, semuanya sangat emosional dan itu tidak membantu. Kali ini, para pemain tampil luar biasa di bawah tekanan.”
Sementara itu, Liverpool tampak kehilangan fokus. Mereka mungkin lebih memikirkan gelar Premier League ke-20 yang hampir pasti diraih dan masih terluka akibat kekalahan dramatis dari PSG di Liga Champions.
Newcastle tampil lebih agresif sejak awal. Meski tidak langsung menciptakan banyak peluang, mereka memenangkan setiap duel di lini tengah dan terus menekan Liverpool. Dan Burn akhirnya memecah kebuntuan tepat sebelum turun minum, dan suara gemuruh di tribun Newcastle menggema di seluruh stadion.
Untuk tim dan para penggemar, gol ini bukan hanya sekadar keunggulan—ini adalah pelepasan dari puluhan tahun penderitaan. Sebelum ini, Newcastle belum pernah mencetak gol di Wembley sejak tahun 2000 dan tidak pernah mencetak gol di final sejak 1976.
Legenda Baru Newcastle Mulai Terbentuk
Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa Newcastle bukan lagi tim yang hanya datang untuk meramaikan. Mereka kini benar-benar siap bersaing di level tertinggi.
Salah satu pemain yang paling pantas mendapatkan penghargaan adalah Dan Burn. Pemain berusia 32 tahun asal Blyth ini dulu bekerja di supermarket Asda dan mengendarai mobil Peugeot tua sebelum akhirnya berjuang keras menembus Premier League.
Ketika Newcastle diambil alih oleh investor Arab Saudi, ia berpikir mimpi bermain untuk klub masa kecilnya sudah berakhir. Namun, ia justru kembali dari Brighton dan bekerja lebih keras daripada siapa pun untuk membawa Newcastle ke puncak.
Kini, dia bukan hanya pahlawan Newcastle, tapi juga dipanggil ke Timnas Inggris untuk pertama kalinya. Dan dalam beberapa hari, ia mungkin akan tampil di Wembley lagi, kali ini dengan seragam Tiga Singa.
Di sisi lain, Alexander Isak terus mengukuhkan dirinya sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Newcastle. Golnya di final ini adalah yang pertama dalam lebih dari lima dekade bagi Newcastle di laga sebesar ini. Sejak bergabung pada 2022, ia terus memecahkan rekor dan menciptakan momen-momen yang akan dikenang selamanya.
70 Tahun Derita Berakhir, Era Baru Dimulai?
Dua tahun setelah meninggalkan Wembley dengan air mata kesedihan, Newcastle kini menangis bahagia. Tujuh dekade penantian berakhir dalam satu sore yang luar biasa.
Dengan beban trofi pertama kini telah terangkat, Newcastle bisa bermain dengan lebih lepas dan percaya diri. Dan jika performa mereka di final ini menjadi indikasi, trofi berikutnya mungkin tidak akan butuh waktu 70 tahun lagi.