Gila Bola – Mantan gelandang Manchester United Paul Ince, yang aktif bermain di Old Trafford antara 1989-1995, mengkritik keras kegagalan The Red Devils untuk memperkuat skuad mereka di jendela transfer musim panas ini, mengatakan bagaimana tim tengah mengalami degradasi yang sangat besar dari era Alex Ferguson dulu, seperti diberitakan via Safe Betting Sites UK.
Juara 13 kali Premier League tentu saja masih dikenal sebagai salah satu klub terbesar di dunia, tapi mereka tampaknya sekarang mengalami masalah besar dalam hal transfer, baik kesalahan dalam melakukan pembelian pemain atau gagal meyakinkan pemain untuk bergabung dengan mereka.
Di antara contoh transfer yang dipertanyakan adalah rencana mereka baru-baru ini untuk merekrut striker 33 tahun Bologna Marko Arnautovic, sementara di antara kegagalan mereka untuk meyakinkan pemain untuk bergabung dengan mereka adalah Frenkie de Jong dari Barcelona.
Paul Ince, yang kini bekerja sebagai manajer Reading, sekarang angkat bicara tentang kebutuhan transfer Manchester United, menyoroti kurangnya kualitas di lini tengah tapi dia tak ingin mengkritik terlalu keras pada Fred dan Scott McTominay.
Dia mengatakan, “Melihat lini tengah pada hari Minggu, mereka pasti membutuhkan setidaknya satu atau dua di sana. Saya sudah mengatakan itu musim lalu, bahwa mereka membutuhkan setidaknya dua pemain baru di lini tengah. Saya pikir McTominay membutuhkan seseorang yang bisa membantunya. Fred, sementara itu, akan memberikan segalanya dan akan mencoba yang terbaik, tapi dia bukanlah pemain yang bisa membawa United ke tempat yang Anda inginkan.”
Sementara soal saga transfer Frenkie de Jong, dia menambahkan, “Jika Manchester United menginginkan seorang pemain, mereka pergi bang, bang, bang, dan dia ada di sana dalam waktu dua hari untuk melakukan tes medisnya. Di masa lalu, Frenkie De Jong pasti sudah pergi ke Manchester United. Jika Fergie adalah manajer United, dia sudah ada di sana. Ini menunjukkan kepada Anda bagaimana klub ini dengan kebesaran global dan finansial mereka di masa lalu, akan membuat pemain tidak akan mengatakan tidak.”