Leicester City dan Harapan Bertahan di Premier League, Nistelrooy Harus Coba Strategi Baru!

Gilabola.com – Leicester City kembali menelan kekalahan meskipun tampil solid dalam laga melawan Arsenal akhir pekan lalu. Ini bukan kali pertama mereka kehilangan poin setelah bermain dengan baik melawan tim papan atas.

Pada Desember, mereka tampil lebih baik dari Manchester City tetapi tetap kalah 2-0. Saat melawan Liverpool di Boxing Day, pertahanan mereka cukup kuat tetapi berakhir dengan kekalahan 3-1.

Dengan hanya 13 pertandingan tersisa, Leicester tidak bisa lagi sekadar “bermain bagus” tanpa hasil nyata. Untuk menghindari degradasi, tim harus bertahan dengan baik dan mencetak gol—dua aspek yang saat ini masih menjadi masalah besar bagi mereka.

Masalah Pertahanan yang Tak Kunjung Selesai

Leicester memiliki pertahanan terburuk di liga, sesuatu yang gagal diperbaiki oleh Van Nistelrooy maupun Steve Cooper sebelumnya. Tidak ada bek tengah yang benar-benar menjadi pilihan utama dalam waktu lama.

  • Wout Faes, Caleb Okoli, Conor Coady, dan Jannik Vestergaard terus bergantian tetapi belum ada yang memberikan stabilitas.
  • Gol pertama Arsenal terjadi karena Faes kehilangan konsentrasi dan membiarkan Mikel Merino berdiri bebas di kotak enam yard.
  • Gol kedua datang dari serangan balik, di mana Victor Kristiansen terlambat menutup pergerakan Merino di tiang jauh.

Secara taktis, Leicester sebenarnya terorganisir dengan baik saat melawan Arsenal. Wilfred Ndidi dan Boubakary Soumare tahu kapan harus menekan, Jordan Ayew cepat kembali ke posisi bertahan, dan Bilal El Khannouss mampu meredakan tekanan saat tim menguasai bola. Namun, kesalahan individu terus menjadi masalah yang merugikan tim.

Mandulnya Lini Serang: Solusi yang Harus Ditemukan

Leicester juga memiliki tren buruk dalam mencetak gol. Mereka hanya menghasilkan 0.22 xG saat melawan Arsenal, meskipun Bobby De Cordova-Reid dan Ndidi sempat memiliki peluang.

Kegagalan mencetak gol di laga itu berarti Leicester kini menjadi salah satu dari hanya empat tim dalam sejarah sepak bola Inggris yang kalah lima laga kandang berturut-turut tanpa mencetak satu pun gol.

  • Jamie Vardy tampil cukup baik dalam duel dengan William Saliba tetapi tidak berkontribusi dalam area penalti.
  • Jordan Ayew bukan pemain kreatif yang dibutuhkan, sementara De Cordova-Reid kembali tampil kurang impresif.
  • Stephy Mavididi dan Abdul Fatawu musim lalu menjadi ancaman di Championship, tetapi performa mereka di Premier League belum maksimal. Fatawu bahkan absen sejak November karena cedera ACL.

Ada banyak dorongan agar Facundo Buonanotte dan Mavididi diberikan kesempatan lebih besar. Buonanotte, khususnya, dianggap sebagai pemain yang bisa membawa kreativitas di lini serang, terutama setelah performanya bersama El Khannouss melawan Manchester City menghasilkan tiga peluang besar.

Masih Ada Harapan untuk Bertahan

Kekalahan Wolves dari Liverpool membuat Leicester tetap hanya terpaut satu kemenangan dari zona aman. Laga melawan Brentford pekan depan menjadi kesempatan emas untuk bangkit sebelum menghadapi jadwal yang lebih berat.

Van Nistelrooy kini menghadapi “kesempatan terakhir” untuk mengubah nasib Leicester. Memainkan Mavididi dan Buonanotte sejak awal bisa menjadi solusi yang harus ia coba demi menjaga harapan bertahan di Premier League tetap hidup.