Isu pemecatan Brendan Rodgers semakin berhembus kencang dengan kini Leicester City mulai bekerja mencari pelatih baru dan menjadikan Thomas Frank sebagai target.
Leicester City akan mempertimbangkan untuk menjadikan manajer Brentford Thomas Frank sebagai pelatih baru mereka jika Brendan Rodgers akhirnya benar-benar harus diberhentikan dari pekerjaannya, menurut berita yang dilansir via The Telegraph.
The Foxes menelan kekalahan keenam dari hanya tujuh pertandingan mereka di awal musim ini usai menelan kekalahan dengan skor telak 6-2 dari Tottenham Hotspur di laga lanjutan Premier League pada Sabtu (17/9) malam WIB.
Bahkan kebobolan 22 gol Leicester City menjadikan mereka sekarang sebagai tim yang paling banyak kebobolan dari tim mana pun setelah tujuh pertandingan dalam satu musim Premier League, dan paling banyak dalam sejarah Liga Ingrgis sejak 1965/1966 (West Ham, juga kebobolan 22 gol).
Usai pertandingan, Brendan Rodgers mengakui bahwa dirinya tidak tahu apakah dia masih akan bertahan di King Power usai kekalahan ini, tampak pasrah dengan masa depannya saat dia mengatakan bahwa dia akan menghormati apapun keputusan sang pemilik, entah apakah dia dipertahankan atau dipecat.
Dia mengatakan kepada Sky Sports usai pertandingan, “Saya tidak tahu, jujur. Apapun keputusan mereka, saya akan selalu menghormatinya. Tidak ada keraguan dalam tujuh pertandingan pertama, kami memiliki awal musim yang sulit. Terutama setelah musim panas yang kami alami. Tottenham tandang, Arsenal tandang, Chelsea tandang dan Manchester United di kandang.”
Sekarang The Telegraph memberitakan bahwa Leicester City tengah mempertimbangkan untuk menunjuk bos Brentford Thomas Frank sebagai pelatih baru mereka jika manajer Irlandia Utara akhirnya harus benar-benar dipecat.
Brendan Rodgers, yang menandatangani kontrak baru pada 2019 yang berlangsung hingga 2025 mendatang, akan berhak atas pembayaran Rp 173 Milyar jika dia diberhentikan dari pekerjaannya sebagai juru taktik di Stadion King Power.