Gilabola.com – Pelatih Liverpool, Arne Slot, menegaskan bahwa keberhasilan musim lalu menjadi alasan utama klubnya bisa bergerak besar di bursa transfer musim panas ini.
Dia menyebutkan bahwa hasil positif di lapangan sepak bola telah menghasilkan keuntungan yang memungkinkan tim melakukan belanja pemain dalam jumlah luar biasa.
Liverpool menggelontorkan sekitar Rp 10 Triliun untuk mendatangkan delapan pemain baru, termasuk tambahan klausul. Klub asal Merseyside itu bahkan dua kali memecahkan rekor transfer terbesar di Inggris.
Pertama, saat merekrut Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen dengan nilai hingga Rp 2,6 Triliun pada Juni lalu, serta Alexander Isak dari Newcastle United di hari terakhir bursa dengan biaya Rp 2,77 Triliun.
Selain dua nama besar tersebut, Liverpool juga memperkuat skuad dengan mendatangkan Jeremie Frimpong (Rp 644 Miliar), Milos Kerkez (Rp 890 Miliar), dan Giorgi Mamardashvili (Rp 644 Miliar).
Selain itu mereka juga Hugo Ekitike (Rp 1,76 Triliun), Giovanni Leoni (Rp 578 Miliar), dan Armin Pecsi (Rp 33 Miliar). Klub juga mengamankan kiper berpengalaman, Freddie Woodman, secara gratis dari Preston North End.
Model FSG dan Perencanaan Jangka Panjang
Slot menekankan bahwa strategi perekrutan ini bukan sekadar untuk musim sekarang, melainkan juga diproyeksikan bagi masa depan untuk proyek jangka panjang.
Mayoritas pemain yang didatangkan berusia 20 hingga 25 tahun, sehingga dinilai mampu memberikan kontribusi jangka panjang. Menurutnya, hal ini merupakan hasil dari model pengelolaan yang diterapkan Fenway Sports Group (FSG) sebagai pemilik klub.
Dia menuturkan bahwa keberhasilan klub menjuarai liga, sekaligus hasil dari penjualan sejumlah pemain, telah menciptakan dana internal untuk diputar kembali dalam transfer.
Slot menilai bahwa keputusan ini membuat skuad Liverpool tidak hanya kompetitif saat ini, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan sepak bola di tahun-tahun mendatang.
Sang pelatih juga menyampaikan penghargaan terhadap tim rekrutmen dan direktur olahraga Richard Hughes. Dia menganggap kerja keras mereka dalam menyusun komposisi skuad menjadi fondasi penting yang bisa membuat Liverpool kembali bersaing serius di Liga Inggris maupun Liga Champions musim ini.
Rekor Belanja yang Dibangun dari Prestasi
Lebih jauh, Slot menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, Liverpool hanya memiliki pengeluaran bersih sekitar Rp 2,77 Triliun hingga Rp 3,3 Triliun. Namun dalam periode itu, tim tetap berhasil meraih gelar juara liga.
Menurutnya, situasi ini menjadi contoh bagi klub lain bahwa keberhasilan di lapangan sepak bola bisa berimbas langsung pada kekuatan finansial untuk membeli pemain.
Slot menambahkan bahwa strategi klub telah memperlihatkan bagaimana pemain muda dan berbakat bisa didatangkan tanpa harus sepenuhnya mengandalkan modal eksternal. Bagi Liverpool, kemenangan dan manajemen transfer berjalan beriringan.
Liverpool yang kini berstatus juara bertahan akan melanjutkan perjalanan mereka di Liga Inggris pada Minggu mendatang, dengan menghadapi tim promosi Burnley.