
Gilabola.com – Liverpool menghadapi Wolverhampton Wanderers di Anfield dengan kondisi kedua tim yang kontras, di tengah performa liga The Reds yang belum stabil, krisis mendalam Wolves yang terancam rekor buruk Premier League, serta potensi peluang transfer lama yang bisa kembali terbuka.
Liverpool memang belum sepenuhnya menemukan konsistensi dalam upaya mempertahankan gelar Premier League. Tim asuhan Arne Slot saat ini berada di peringkat kelima klasemen, tertinggal sepuluh poin dari Arsenal meski sempat mencatat enam laga tanpa kekalahan di semua kompetisi sepanjang Desember.
Performa tersebut sedikit meredakan tekanan terhadap Arne Slot yang sebelumnya meningkat tajam. Rentetan sembilan kekalahan dari 12 pertandingan sempat membuat posisi Liverpool tertinggal cukup jauh dalam persaingan papan atas musim ini.
Namun situasi Liverpool masih jauh lebih baik dibandingkan Wolves. Tim asal West Midlands datang ke Anfield sebagai juru kunci klasemen dengan hanya dua poin dan belum meraih satu pun kemenangan liga sepanjang musim berjalan.
Kemenangan terakhir Wolves di liga tercatat pada April lalu saat mengalahkan Leicester City. Sejak itu, mereka menjalani 21 pertandingan liga tanpa kemenangan, dengan hanya mampu mencuri poin dari laga melawan Brentford, Tottenham Hotspur, dan Brighton.
Catatan tandang Wolves juga sangat buruk. Hasil imbang di markas Tottenham menjadi satu-satunya momen mereka terhindar dari kekalahan di luar kandang musim ini, dengan kemenangan tandang terakhir terjadi di Old Trafford pada April.
Wolves Terpuruk dan Ancaman Rekor Buruk
Wolves datang ke Anfield dengan beban 11 kekalahan beruntun di semua kompetisi. Jika kembali gagal meraih poin, mereka berpotensi mencatat rekor awal musim terburuk dalam sejarah Premier League.
Kondisi tersebut membuat tekanan internal semakin besar. Wolves sudah memecat Vitor Pereira pada November dan menunjuk Rob Edwards sebagai pengganti, tetapi perubahan itu belum menghasilkan satu poin pun hingga kini.
Jarak 16 poin dari zona aman membuat misi bertahan di Premier League terlihat sangat berat. Situasi semakin rumit setelah ketua klub Jeff Shi mundur dari jabatannya akibat tekanan suporter.
Masalah Wolves juga dipicu aktivitas transfer musim panas yang tidak berjalan efektif. Kepergian Matheus Cunha dan Rayan Ait-Nouri ke klub besar meninggalkan lubang besar, sementara belanja lebih dari 100 juta pound belum memberikan dampak signifikan.
Setelah kekalahan dari Brentford, Matt Doherty menyampaikan penilaian keras terhadap kondisi tim. Dia mengungkapkan bahwa situasi ini menjadi yang terburuk dalam waktu lama dan menegaskan Wolves membutuhkan tambahan pemain, baik melalui pinjaman maupun skema lain.
Doherty juga menekankan pentingnya pemain yang benar-benar ingin membantu klub, bukan sekadar mencari jalan keluar. Dia menyebut seluruh skuad harus kembali ke level performa musim lalu jika ingin bertahan di liga.
Lebih jauh, Doherty meminta rekan setimnya melakukan evaluasi diri. Dia mempertanyakan apakah para pemain ingin dikenang sebagai pejuang hingga akhir musim atau justru memilih jalan mudah dengan meninggalkan klub atau menurunkan intensitas latihan.
Andre Trindade dan Peluang Lama Liverpool
Di tengah kekacauan Wolves, spekulasi transfer kembali bermunculan. Beberapa pemain diperkirakan akan hengkang jika degradasi tak terhindarkan, termasuk Jorgen Strand Larsen dan Joao Gomes yang diminati klub lain.
Nama Andre Trindade juga kembali mencuat. Gelandang asal Brasil itu pernah menjadi target Liverpool pada musim panas 2023 sebelum The Reds mengalihkan fokus ke Wataru Endo.
Andre akhirnya bergabung dengan Wolves pada Agustus 2024 dengan nilai transfer hingga Rp 474 Miliar. Musim pertamanya dinilai cukup solid meski performa tim secara keseluruhan menurun drastis.
Meski rumor transfer mereda belakangan ini, Andre tetap dianggap aset berharga Wolves. Faktor Piala Dunia 2026 juga bisa mendorongnya mencari klub baru karena dia baru sekali tampil bersama timnas Brasil sejak Maret 2025.
Belum ada indikasi Liverpool akan kembali mengejar Andre dalam waktu dekat. Namun kebutuhan Liverpool akan gelandang bertahan sempat kembali dibahas mengingat performa tim yang naik turun musim ini.
Liverpool sendiri memiliki rekam jejak kembali mendatangi target lama. Mohamed Salah menjadi contoh paling sukses dari pendekatan tersebut setelah sempat gagal direkrut sebelumnya.
Selain itu, Liverpool juga sering diuntungkan saat merekrut pemain dari klub yang terdegradasi. Andy Robertson, Georginio Wijnaldum, Xherdan Shaqiri, dan Danny Ings menjadi bukti strategi tersebut bisa berjalan efektif.
Pendapat Kami:
Menurut kami, situasi Wolves yang semakin terpuruk berpotensi kembali membuka peluang bagi Liverpool untuk memanfaatkan pasar transfer secara cermat, meski keputusan mengulang minat pada Andre Trindade tetap harus didasarkan pada kebutuhan taktis, bukan sekadar kesempatan yang muncul akibat krisis lawan.
