Skuad Liverpool asuhan Jurgen Klopp kemungkin masih bisa bertanding lagi dengan skuad Manchester City asuhan Pep Guardiola untuk penentuan gelar juara Liga Inggris di akhir musim nanti.
Tapi bukankah keduanya sudah bertanding dua kali musim ini di laga tandang dan kandang? Bagaimana mungkin keduanya harus bertanding lagi? Ternyata masih bisa terjadi walau itu akan jadi yang pertama kalinya dalam sejarah Premier League, kami akan jelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi!
Posisi Klasemen Tiga Besar
Praktis tidak ada yang memisahkan Liverpool dan Man City dalam klasemen Premier League dengan 10 pertandingan tersisa.
Ketika Liverpool bermain imbang 1-1 dengan Man City di pertemuan kedua mereka, itu sudah dianggap sebagai akhir dari persaingan Premier League antara Jurgen Klopp dan Pep Guardiola.
Klopp yang memiliki rekor head-to-head yang superior, memenangkan delapan dari 22 pertemuan mereka dalam sepakbola Inggris dibandingkan dengan tujuh kemenangan Guardiola. Namun tetap, Guardiola lebih banyak meraih gelar juara.
Sementara Klopp telah memenangkan setiap gelar utama bersama Liverpool, dengan kemenangan Piala Liga keduanya bulan lalu membuat total trofi di Anfield menjadi delapan, Guardiola telah memenangkan 16 trofi bersama Manchester City – termasuk lima gelar Liga Premier.
Kini baik Liverpool maupun Man City kembali bersaing memperebutkan gelar juara Premier League musim ini, The Reds unggul satu poin dari sang juara bertahan, yang saat ini duduk di posisi ketiga, dengan tersisa 10 pertandingan hingga akhir musim Premier League.
Sementara keduanya terus bertarung satu sama lain, pertemuan keduanya di Anfield menandai akhir dari suatu era sebelum kepindahan Klopp pada akhir musim. Itu adalah kali terakhir tim Liverpool di bawah kepemimpinan Jurgen Klopp bermain melawan tim Man City asuhan Guardiola.
Mereka seharusnya masih bisa bertemu satu kali terakhir di Stadion Wembley di ajang Piala FA. Namun, kekalahan The Reds di perempat final dari Manchester United telah mengakhiri kemungkinan tersebut.
Tapi sebenarnya masih mungkin ada satu pertemuan terakhir dalam persaingan Jurgen Klopp vs Pep Guardiola. Masih mungkin ada akhir yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pertandingan Liga Inggris. Bagaimana mungkin?
Pertandingan Play-Off Untuk Tentukan Juara
Nah, meskipun Arsenal saat ini memimpin klasemen, mereka hanya unggul dalam selisih gol dari The Reds.
Dengan pertemuan Premier League berikutnya Arsenal akan tandang ke markas Man City pada Minggu 31 Maret, Arsenal bisa saja turun ke posisi ketiga di bawah kedua pesaing gelar mereka.
Dan dengan jarak yang begitu tipis antara Liverpool dan City, hasil imbang 1-1 mereka di Anfield sekarang telah membuka kemungkinan bagi keduanya untuk saling berhadapan dalam pertandingan play-off Liga Premier di tempat netral untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara pada akhir musim nanti.
Jika dua tim teratas di klasemen menyelesaikan musim dengan jumlah poin yang sama, posisi liga ditentukan berdasarkan selisih gol, kemudian jumlah gol yang dicetak, kemudian poin terbanyak dalam pertandingan head-to-head, kemudian gol tandang terbanyak dalam catatan head-to-head.
Liverpool saat ini unggul satu poin lebih banyak dari City dan memiliki selisih gol yang lebih baik sebanyak empat (+39 berbanding +35), setelah mencetak dua gol lebih banyak dari rival mereka dan kebobolan dua gol lebih sedikit. Ini masih memungkinkan bahwa catatan tersebut bisa berubah menjadi sama saat bulan Mei nanti.
Jika melihat catatan head-to-head. Liverpool dan Man City bermain imbang 1-1 baik di Etihad maupun di Anfield. Akibatnya, tidak akan ada cara untuk memisahkan mereka dan, dalam skenario seperti itu, Dibutuhkan pertandingan ke-39 musim ini.
Ancaman Dari Arsenal
Sebaliknya, tidak akan ada peluang bagi The Reds untuk memperebutkan play-off Liga Premier untuk menentukan gelar juara jika mereka berada pada posisi yang sama dengan Arsenal.
Arsenal memiliki selisih gol yang lebih baik sebesar +46 (setelah mencetak lima gol lebih banyak dan kebobolan dua gol lebih sedikit daripada Liverpool) dan juga mengalahkan tim Klopp dalam catatan head-to-head.
Mereka bermain imbang 1-1 di Anfield pada bulan Desember lalu, sebelum akhirnya memenangkan pertandingan di pertemuan kedua dengan skor 3-1 di Emirates pada awal Februari.
Dengan kemenangan 1-0 di kandang atas Man City pada bulan Oktober, hanya kekalahan 1-0 Arsenal di Etihad bulan depan yang akan membuat play-off Liga Premier mereka melawan tim Guardiola menjadi mungkin.
Kemungkinan Kecil Tapi Bisa Terjadi
Dapat diakui, banyak yang perlu disejajarkan agar skenario play-off seperti itu menjadi kenyataan.
Namun, tetap saja masih ada kemungkinan bahwa pertandingan ke-39 akan diperlukan untuk memisahkan Liverpool dan City setelah hasil imbang 1-1 mereka di Anfield memastikan catatan head-to-head yang identik.
Pasti akan ada banyak kejutan dan perubahan selama 10 pertandingan terakhir musim ini, tetapi sejauh ini, hampir tidak ada yang memisahkan tim Klopp dan Guardiola.
Poin ada yang hilang tapi juga ada kemenangan besar, dan kedua tim bisa dengan mudah menemukan diri mereka harus berhadapan sekali lagi di akhir musim untuk babak laga play-off.
Setidaknya, itu akan menjadi akhir yang paling menarik bagi persaingan Klopp dan Guardiola di tanah Inggris, berhadapan dalam pertandingan play-off di mana pertaruhan gengsinya pasti lebih tinggi.
Ini akan bisa menjadi akhir paling menarik dari sebuah musim Liga Premier, pertemuan terakhir antara kedua musuh lama itu masih belum dapat diabaikan meskipun kekalahan Liverpool di Piala FA.