Liverpool Dinilai Beruntung Tak Rekrut Ruben Amorim, Setan Merah Jadi Buktinya!

Gilabola.comLiverpool disebut telah mengambil keputusan tepat dengan tidak merekrut Ruben Amorim sebagai pengganti Jurgen Klopp. Sementara Arne Slot kini berusaha menstabilkan tim di Anfield, Manchester United justru terjebak dalam periode buruk di bawah asuhan Amorim.

The Red Devils tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris dan sebelumnya tersingkir memalukan dari Carabao Cup setelah kalah dari klub League Two, Grimsby Town.

Kondisi dua klub raksasa Inggris ini kontras menjelang laga di Anfield. Liverpool memang tampil tidak meyakinkan dalam beberapa pekan terakhir, namun situasi mereka jauh lebih baik dibandingkan Manchester United yang terus terpuruk sejak kedatangan Amorim.

Amorim awalnya sempat digadang-gadang menjadi penerus Klopp. Setelah pelatih asal Jerman itu mengumumkan pengunduran dirinya pada awal 2024, nama Amorim muncul sebagai kandidat kuat.

Namun manajemen Liverpool akhirnya menolak karena menilai taktik tiga bek yang dia terapkan terlalu berisiko bagi komposisi skuad saat itu yang dibangun untuk taktik 4-3-3, empat bek sejajar.

Keputusan tersebut kini dianggap langkah tepat. Amorim gagal menghadirkan kestabilan di Old Trafford. Sejak mengambil alih dari Erik ten Hag, performa United justru semakin menurun dan menunjukkan tanda-tanda krisis tak berujung.

Musim lalu, United hanya mampu finis di peringkat ke-15, jauh dari ekspektasi klub sebesar mereka. Kini, setelah awal musim yang buruk, banyak pihak menilai posisi Amorim semakin rapuh, meski dukungan dari manajemen masih terdengar keras.

Ratcliffe Dukung Amorim, Tapi Murphy Meragukan

Sir Jim Ratcliffe selaku salah satu pemilik Manchester United dikabarkan tetap memberikan dukungan penuh kepada Amorim. Ia bahkan berjanji memberi waktu hingga tiga tahun bagi pelatih asal Portugal itu untuk membangun kembali tim.

Namun mantan gelandang Liverpool, Danny Murphy, menilai langkah tersebut terlalu berisiko. Dalam wawancaranya dengan situs BetWright, Murphy menyebut bahwa tekanan suporter bisa membuat rencana jangka panjang itu runtuh lebih cepat dari yang dibayangkan.

Murphy menjelaskan, jika United kembali kalah dalam tiga atau empat pertandingan ke depan, tekanan publik akan memaksa dewan klub untuk memecat Amorim. Dia menilai Ratcliffe seharusnya memilih kata-kata yang lebih bijak, misalnya dengan menegaskan dukungan tanpa memberi batas waktu yang terlalu spesifik.

Menurut Murphy, pernyataan terbuka semacam itu hanya memperumit posisi klub. Dia beranggapan bahwa meskipun kesabaran penting, performa buruk United sudah terlalu parah untuk dibiarkan berlarut-larut.

Sementara itu, sejumlah pengamat menilai masalah United bukan hanya terletak pada taktik Amorim, tetapi juga pada struktur internal yang belum stabil setelah restrukturisasi kepemilikan. Beberapa pemain dikabarkan mulai kehilangan kepercayaan terhadap arah tim.

IKLAN