Gila Bola – Liverpool telah menjadi korban kesalahan VAR paling banyak di Liga Inggris musim ini, satu dari total lima kesalahan tersebut secara signifikan merugikan The Reds di papan klasemen.
Tim Jurgen Klopp menjadi korban dari kesalahan VAR paling banyak dalam sejarah sepakbola Inggris hingga saat ini sejak pertama kali terjadi pada bulan September lalu ketika gol sah Luis Diaz melawan Tottenham dianulir karena offside.
Wasit Simon Hooper membatalkan gol tersebut setelah assistennya mengangkat bendera offside, sementara petugas VAR Darren England dan Dan Cook gagal berkomunikasi dengan sang wasit di lapangan bahwa keputusan offside tersebut seharusnya dibatalkan.
Liverpool akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut dengan skor 2-1, Curtis Jones dan Diogo Jota juga diusir keluar secara kontroversial di laga tersebut. Setelah itu, pihak klub merilis pernyataan yang bersumpah untuk membawa kasus ini hingga semuanya menjadi jelas.
Kegagalan tersebut berimbas pada permintaan maaf dari pihak PGMOL (persatuan wasit Inggris) dan akhirnya rilis audio membuktikan bagaimana kesalahan di ruang VAR bisa terjadi.
Keputusan fatal dari sang wasit di laga itu hanyalah salah satu dari empat kesalahan VAR yang telah merugikan Liverpool musim ini.
Liverpool menjadi korban terbanyak dalam hal kesalahan VAR pada musim 2023/24, lebih banyak daripada yang diderita oleh Brighton dan Wolves yang keduanya telah mengalami tiga kesalahan VAR.
Pihak ESPN mencatat ada total 20 kesalahan VAR secara keseluruhan di Premier League musim ini hingga saat ini, dan beberapa kesalahan tersebut telah menimpa pemimpin klasemen Liga Inggris.
Namun, meskipun ada ketidakadilan dalam kasus Liverpool, laporan tersebut menyatakan bahwa “akurasi keputusan di sebuah pertandingan penting telah meningkat dari 82% sebelum VAR menjadi 96% musim ini” sementara pejabat Premier League, Tony Scholes, telah menegaskan bahwa standar kepemimpinan wasit sudah sebaik atau bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Scholes menambahkan bahwa jelas tidak semua hal tentang VAR itu sempurna. Mereka menyadari hal tersebut dan tahu bahwa masih ada banyak perbaikan yang harus dilakukan.
Ia mengatakan bahwa telah melakukan banyak pemeriksaan, dan membutuhkan waktu lama dalam melakukannya juga.
Sementara itu, dalam sebuah kutipan yang dilansir oleh Daily Mail, Scholes juga secara tidak langsung mengkritik Liverpool karena mengumbar kekecewaannya secara publik kembali pada bulan September setelah laga melawan Tottenham.
Dia mengatakan: “Ini tidak membantu ketika mereka harus membuka pernyataan secara publik padahal kami sudah sering berbicara. Kami berkonsultasi dengan manajer secara rutin dan memiliki dua pertemuan setiap tahun serta kunjungan ke skuad.”