
Gilabola.com – Liverpool dikabarkan melakukan manuver besar di bursa transfer dengan mengajukan tawaran fantastis kepada Real Madrid untuk Federico Valverde. Tawaran yang disebut menembus €150 juta — sekitar Rp2,63 triliun — ini menandai upaya Arne Slot memperbaiki rapuhnya lini tengah The Reds musim ini.
Liverpool Krisis Keseimbangan: Kebobolan Banyak, Gagal Manfaatkan Dominasi Bola
Musim ini Liverpool tampil jauh dari standar juara Premier League. Mereka sudah kebobolan 20 gol meski nilai xGA hanya 15,5, menandakan buruknya kualitas pertahanan. Padahal, The Reds mencatat 61,5% penguasaan bola—tertinggi di liga—dan menciptakan 35 big chances, hanya sedikit tertinggal dari Chelsea.
Mengapa Transfer Ini Penting
Arne Slot berulang kali menyebut minimnya fisikalitas di lini tengah sebagai akar masalah Liverpool. Ryan Gravenberch yang musim lalu sukses dikonversi menjadi gelandang bertahan kini kesulitan menjaga intensitas. Alexis Mac Allister juga menurun performanya. Liverpool butuh pemutus serangan yang kuat, dan Valverde menjadi target ideal.
Liverpool Cari Gelandang Bertahan Baru
Ketidakseimbangan permainan menjauhkan Liverpool dari performa dominan musim lalu. Richard Hughes, sang direktur olahraga, disebut memusatkan perhatian pada perekrutan gelandang bertahan yang punya energi, agresivitas, dan kecerdasan taktik — atribut yang dulu membuat Fabinho menjadi poros permainan Jurgen Klopp.
Rumor dari Spanyol menyebut Liverpool sudah memasukkan tawaran rekor Inggris untuk Valverde senilai €150 juta (sekitar Rp2,63 triliun). Situasi internal Real Madrid juga disebut memanas, dengan adanya kabar disharmoni antara pelatih Xabi Alonso dan beberapa pemain kunci seperti Vinícius Júnior.
Apa yang Bisa Diberikan Federico Valverde untuk Liverpool
Valverde, 27 tahun, adalah pemain serbabisa yang bergabung dengan Real Madrid sejak 2015. Ia telah tampil 339 kali, menyumbang 32 gol dan 35 assist, dan berkembang menjadi pemain elite dengan kemampuan menyerang sekaligus bertahan.
Statistik Valverde dalam setahun terakhir (FBref):
- Top 11% gelandang Eropa untuk akurasi umpan
- Top 17% umpan progresif
- Top 20% progresi membawa bola
- Top 17% intersepsi
- Top 1% switch play
Gaya bermainnya bahkan membuat Arsenal’s Declan Rice menjadi salah satu pemain terdekat secara statistik.
Kemampuan Valverde untuk melompat posisi juga luar biasa: ia pernah bermain sebagai gelandang tengah, gelandang bertahan, sayap kanan, bahkan bek kanan. Data Sofascore menunjukkan ia memenangkan 58% duel di La Liga dan mencatat 1,7 tekel per laga, mirip dengan profil Fabinho pada era kejayaan Liverpool.
Valverde, Fabinho Versi Modern
Kedatangan Valverde diyakini bakal menghadirkan elemen yang hilang sejak Fabinho pindah ke Arab Saudi pada 2023. Kekuatan fisik, agresivitas, dan fleksibilitas taktiknya cocok dengan kebutuhan Slot yang memerlukan jangkar yang bisa bertahan kokoh namun tetap mendukung progresi bola.

Apresiasi terhadap Valverde juga datang dari Joe Cole yang pernah menyebutnya “setara Jude Bellingham” setelah performa di Liga Champions. Liverpool memang tidak membutuhkan tiruan Bellingham, mereka memerlukan sosok pengganti Fabinho—dan Valverde dianggap sebagai jawabannya.
Dengan kembali populernya gaya bermain direct dan low block di Premier League, menghadirkan sosok sekuat Valverde mungkin menjadi kunci Liverpool untuk bangkit. Meski harganya fantastis, kualitas, pengalaman, dan fleksibilitasnya membuat Valverde menjadi target yang sangat masuk akal bagi The Reds.
