Liverpool Masih Galau, Isak Belum Sepenuhnya Gagal, Tapi Ekitike Sudah Hampir Tiba

Gilabola.com – Musim panas 2025 menjadi salah satu bursa transfer paling tidak biasa dalam sejarah sepak bola Liverpool, bahkan mungkin di seluruh Premier League.

Setelah mendatangkan Florian Wirtz dengan harga yang bisa mencetak rekor baru di Britania Raya, The Reds juga merekrut Jeremie Frimpong dan Milos Kerkez untuk memperkuat sisi lapangan.

Total komitmen dana Liverpool di pasar transfer kali ini telah mencapai sekitar Rp 4 Triliun lebih, dengan porsi terbesar dialokasikan untuk Wirtz, yang mencapai Rp 2,5 Triliun.

Namun rencana belum selesai—mereka masih membidik satu striker baru untuk menggantikan Darwin Nunez, yang dikabarkan akan hengkang sebelum jendela transfer ditutup.

Apalagi, skuad kini kekurangan penyerang setelah meninggalnya Diogo Jota, sebuah tragedi yang mengguncang dunia sepak bola dan Liverpool secara emosional.

Antara Ekitike dan Isak

Secara taktis, Liverpool memang harus mempersiapkan diri menghadapi musim baru. Kehadiran striker anyar menjadi bagian vital dari strategi pelatih Arne Slot.

Di sinilah situasi menjadi rumit: Liverpool sebelumnya telah mendekati Alexander Isak dari Newcastle United, namun beberapa hari kemudian justru mencapai kesepakatan dengan Hugo Ekitike. Pertanyaannya kini: apakah The Reds membuat keputusan yang terlalu dini?

Isak dan Ekitike jelas bukan dua pemain dengan harga yang sama. Ekitike disebut akan menelan biaya sekitar Rp 1,6 Triliun, sementara harga Isak diperkirakan mencapai setidaknya Rp 2,6 Triliun. Liverpool diyakini mampu membayar semahal itu, tapi tidak jelas apakah Newcastle bersedia menjual bintang andalannya.

Pihak Newcastle sendiri sebenarnya mencoba memperpanjang kontrak Isak. Namun pelatih Eddie Howe mengungkapkan bahwa dia memahami betapa singkatnya karier seorang pesepak bola, memberi sinyal bahwa mungkin saja sang pemain mulai tergoda mencari tantangan baru.

Howe menyebut bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Isak—hal yang dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Dia juga menilai Isak telah berlatih dengan baik, meski diakuinya bahwa rumor transfer telah mengganggu fokus sang pemain.

Setelah pertandingan pramusim melawan Celtic, Isak bahkan tidak masuk skuad. Howe mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil olehnya karena tak ingin Isak duduk di tribun di tengah spekulasi besar soal masa depannya. Dia menyebut bahwa Isak tetap ikut pulang bersama tim, tapi lebih baik diistirahatkan demi ketenangan sang striker.

Namun walau Howe mengaku yakin Isak akan tetap menjadi bagian Newcastle saat jendela transfer ditutup, fakta bahwa sang pemain tak ikut bermain sudah menunjukkan adanya gangguan mental akibat rumor tersebut.

Dalam sepak bola modern, hal semacam ini jarang terjadi jika pemain benar-benar tidak terganggu atau tak mempertimbangkan opsi pergi. Di sisi lain, Liverpool kini justru terlihat mantap melanjutkan proses untuk mendatangkan Ekitike.

Artinya, jika di kemudian hari Isak benar-benar tersedia, The Reds mungkin tak bisa lagi bermanuver. Kemungkinan untuk merekrut keduanya dinilai sangat kecil, terutama karena faktor harga dan posisi bermain.

Dari berbagai laporan terbaru, keputusan tampaknya sudah diambil. Liverpool tampak akan mengunci Ekitike secepatnya. Namun jika ternyata Isak benar-benar bisa didapatkan di akhir jendela, pertanyaan besar akan muncul: apakah Liverpool sudah terlanjur melewatkan peluang emas yang lebih besar? Sebuah keputusan yang berisiko, dan bisa menentukan arah musim mereka di kancah sepak bola Eropa.