Site icon Gilabola.com

Liverpool Masih Mengintai Isak, Carragher Ragu Soal Ketahanan Sang Striker

Situasi Alexander Isak di Newcastle masih belum jelas

Gilabola.com – Spekulasi masa depan Alexander Isak terus menjadi bahan pembicaraan. Striker asal Swedia itu masih terikat kontrak tiga tahun dengan Newcastle United, namun tetap menunjukkan keinginan untuk pergi setelah merasa ada janji yang tidak ditepati klub.

Di sisi lain, Liverpool masih menjaga minatnya meski tawaran pertama langsung ditolak. Kini mantan bek The Reds yang bekerja sebagai pundit, Jamie Carragher, menyoroti situasi tersebut.

Menurutnya, ada dua hal yang patut dipertanyakan jika Isak benar-benar pindah ke Anfield. Pertama adalah soal daya tahan fisik sang penyerang, dan kedua adalah kemampuan mencetak gol secara konsisten di level tertinggi.

Carragher menilai bahwa meski Isak pernah tampil menonjol, termasuk saat melawan Liverpool di Anfield, rekam jejaknya menunjukkan banyak absen. Dalam tiga musim di Inggris, ia tercatat gagal tampil sebagai starter dalam 36 pertandingan liga.

Selain itu, dari 44 gol terakhirnya, sepuluh di antaranya berasal dari titik penalti—sebuah keuntungan yang menurut Carragher tidak akan ia dapatkan di Liverpool karena ada Mohamed Salah sebagai eksekutor utama.

Newcastle Bisa Terganggu Isu Isak

Selain menyoroti kualitas di atas lapangan, Carragher juga melihat bahwa drama transfer ini berpotensi merusak musim Newcastle. Dia membandingkan kondisi Isak dengan Fernando Torres saat masih berseragam Liverpool pada 2010.

Saat itu, Torres sudah merasa waktunya selesai di Anfield dan akhirnya pindah ke Chelsea dengan banderol besar pada Januari 2011. Carragher menilai bahwa kehadiran pemain yang ingin pergi bisa mencemari suasana ruang ganti.

Dalam pandangannya, Isak saat ini seolah sudah berada di fase di mana dia merasa lebih besar dari klub, mirip dengan Torres pada masa lalu. Situasi semacam itu, kata Carragher, kerap membuat seluruh tim sulit fokus sepanjang musim.

Meski demikian, ia menilai Newcastle masih punya kendali. Jika klub bersikeras mempertahankan Isak, mereka bisa saja memenangkan pertempuran jangka pendek.

Namun ada kemungkinan lebih menguntungkan jika memilih menjualnya dan menggunakan dana besar untuk mendatangkan dua penyerang baru yang mampu membantu di Liga Primer dan Liga Champions.

Carragher menekankan bahwa keberhasilan sebuah klub sepak bola tidak hanya diukur dari keteguhan mempertahankan bintang, tetapi juga kesiapan dalam mengelola skuad agar tetap kompetitif.

Dia mengingatkan bahwa kegagalan mendapatkan target utama di bursa transfer bukan hanya soal nasib buruk, melainkan bisa menandakan ada masalah lebih serius dalam sistem rekrutmen.

Dengan bursa transfer yang akan ditutup pada 1 September, waktu terus berjalan bagi semua pihak. Isak masih menyimpan hasrat untuk meninggalkan St. James’ Park, sementara Liverpool tetap menunggu kesempatan jika Newcastle melunak.

Bagi Newcastle, menjaga aset berharga mereka jelas penting, tetapi tekanan dari luar dan sikap sang pemain bisa memaksa perubahan arah. Bagi Liverpool, kesempatan mendatangkan penyerang dengan kualitas seperti Isak selalu menarik, meskipun risiko ketahanan fisik dan konsistensi gol tetap membayangi.

Exit mobile version