Site icon Gilabola.com

Liverpool Sudah Siapkan Antisipasi, Masalah Bek Tengah Bisa Terjawab dari Kesepakatan Lama

Aksi Jarrell Quansah di laga Albania vs Inggris

Gilabola.comLiverpool kembali ke Premier League melawan Nottingham Forest akhir pekan ini, namun isu transfer Januari sudah mencuat lebih cepat. Klub disebut masih membutuhkan bek tengah baru setelah kegagalan merekrut Marc Guehi pada musim panas dan cedera Giovanni Leoni.

Di tengah ketidakpastian kontrak Ibrahima Konate dan masa depan Joe Gomez, perhatian justru mengarah pada Jarell Quansah yang dijual ke Leverkusen tetapi disertai klausul pembelian kembali serta kontrak pra-kesepakatan jika ia pulang ke Anfield.

Liverpool menghabiskan hampir Rp 10 Triliun pada musim panas lalu untuk mendukung rencana Arne Slot dan Richard Hughes dalam membangun ulang skuad juara Liga Inggris. Meski begitu, penjualan pemain juga signifikan dengan total pemasukan mencapai Rp 4,4 Triliun.

Salah satu nama yang kembali ramai diperbincangkan adalah Antoine Semenyo. Pemain Bournemouth itu disebut memiliki klausul pelepasan senilai Rp 1,4 Triliun yang membuatnya masuk daftar bidikan Liverpool.

Belum jelas apakah Hughes akan kembali menghubungi mantan klubnya, namun laporan menyebut posisi bek tengah justru lebih mendesak untuk dibenahi. Alasannya, perekrutan Marc Guehi gagal pada tenggat waktu setelah Crystal Palace membatalkan kesepakatan Rp 764 Miliar.

Kebutuhan akan bek tengah semakin meningkat setelah cedera berat yang dialami Giovanni Leoni. Pemain muda itu sebenarnya didatangkan untuk memberi persaingan, tetapi kini harus absen panjang.

Di sisi lain, kontrak Konate memasuki tahun terakhir, sementara masa depan Gomez disebut tidak benar-benar aman. Kondisi ini membuat perencanaan jangka panjang perlu dipercepat.

Kebangkitan Quansah dan Dampaknya bagi Liverpool

Selama jeda internasional, Quansah mencuri perhatian setelah mendapatkan debut bersama tim senior Inggris melawan Albania. Dia menerima legacy cap langsung dari Harry Kane, sebuah momen yang menunjukkan peningkatan pesat kariernya.

Quansah bergabung dengan Leverkusen pada musim panas melalui transfer Rp 764 Miliar. Dia beradaptasi cepat sebagai bek kanan dalam skema tiga bek dan tampil reguler sejak kompetisi dimulai.

Pada laga di Tirana, Thomas Tuchel memainkannya sebagai bek kanan. Pelatih Inggris itu menjelaskan bahwa dia percaya penuh pada potensi Quansah serta menilai paket lengkap yang dimilikinya, mulai dari postur, kecepatan, hingga kemampuan membangun serangan.

Tuchel juga menambahkan bahwa Quansah sempat tampil kuat di Liverpool pada posisi serupa. Dia menyampaikan bahwa sang pemain sementara ini dianggap sedikit unggul dibanding Trent Alexander-Arnold, yang kini membela Real Madrid.

Performa itu membuat banyak pihak menilai bahwa Quansah sebenarnya berpeluang mendapatkan menit bermain lebih banyak musim ini seandainya dia bertahan di Anfield. Cedera Jeremie Frimpong membuka ruang tersebut, namun keputusan sudah dibuat sejak Juli.

Klausul yang Membuka Kemungkinan Kembalinya Quansah

Liverpool rupanya tidak melepas Quansah sepenuhnya. Klub menyertakan klausul pembelian kembali bernilai sekitar Rp 1,1 Triliun hingga Rp 1,3 Triliun dalam kesepakatan dengan Leverkusen. Laporan menyebut klausul tersebut akan aktif pada 2027.

Selain itu, Quansah disebut sudah sepakat dengan kontrak pra-perjanjian yang akan digunakan jika Liverpool memutuskan membawanya kembali. Langkah ini dianggap sebagai solusi jangka panjang yang sudah dipersiapkan klub sejak awal.

Penjualan Quansah disebut sebagai keputusan yang saling menguntungkan. Dia mendapatkan waktu bermain reguler tanpa tekanan besar, sementara Liverpool tetap memiliki kontrol atas masa depannya.

Situasi ini membuat masa depan Quansah tak kalah penting untuk diperhatikan dibanding rumor transfer seperti Semenyo atau Guehi. Ketika kebutuhan bek tengah semakin mendesak, opsi yang sudah ada mungkin menjadi solusi terbaik.

Menjelang dibukanya bursa Januari, isu Guehi diprediksi akan kembali menguat. Namun Quansah, dengan performa dan klausul yang sudah disiapkan, tetap menjadi isu jangka panjang yang patut dipantau.

Exit mobile version