
Gilabola.com – Kekalahan Liverpool dari Manchester City di laga lanjutan Premier League mendapat sorotan tajam dari mantan pemain mereka, John Aldridge.
Dia menilai tim asuhan Arne Slot tampil tanpa keberanian dan gagal bersaing secara mental sejak menit awal. Selain itu, Aldridge juga mempertanyakan keputusan VAR yang menganulir gol Virgil van Dijk, yang menurutnya bisa menjadi titik balik pertandingan.
Aldridge menyebut dirinya terkejut melihat performa Liverpool yang jauh di bawah ekspektasi setelah dua kemenangan besar atas Aston Villa dan Real Madrid.
Dia menilai tim tersebut seperti kehilangan arah permainan meskipun Arne Slot menurunkan susunan pemain yang sama. Menurutnya, rasa kelelahan bukan alasan karena Manchester City juga menghadapi jadwal padat.
Dalam pandangan Aldridge, Liverpool memperlihatkan ketakutan yang berlebihan terhadap City, terutama di babak pertama. Dia berpendapat bahwa apa pun rencana permainan Slot, tidak seharusnya diimplementasikan dengan memberi terlalu banyak ruang bagi lawan. Hal itu dianggap membuat The Reds tidak mampu bersaing di setiap duel.
Aldridge secara khusus menyoroti performa Ibrahima Konate yang dianggap membuat beberapa kesalahan fatal. Dia berpendapat bahwa pelanggaran yang dilakukan Konate di kotak penalti tidak perlu dilakukan karena Conor Bradley sudah menguasai situasi.
Walau penalti Erling Haaland gagal, menurutnya Liverpool seharusnya belajar dari momen tersebut. Dua gol yang bersarang ke gawang Liverpool dinilai seharusnya dapat dihindari.
Aldridge menjelaskan bahwa untuk gol pertama, bek seharusnya menutup pergerakan lawan dengan lebih baik, dan Konate hanya perlu menyapu bola dengan benar. Adapun untuk gol kedua, Nico Gonzalez dibiarkan memiliki ruang tembak terlalu bebas tanpa tekanan.
Dia menilai Liverpool gagal memenangkan duel individu dan kehilangan intensitas dalam perebutan bola kedua. Serangan pun tumpul tanpa arah yang jelas, membuat tim seperti tidak memiliki daya saing. Bagi Aldridge, performa itu sangat mengecewakan mengingat semangat besar yang ditunjukkan pada laga sebelumnya.
Menurutnya, perubahan positif baru terlihat di babak kedua, namun kondisi tertinggal dua gol membuat tim kesulitan untuk membalikkan keadaan. Dia menyimpulkan bahwa Liverpool pantas kalah karena tak menunjukkan karakter sejati mereka.
Aldridge juga menyinggung Jeremy Doku yang tampil luar biasa, tetapi menurutnya hal itu lebih karena kelemahan Liverpool dalam bertahan.
Dia menyebut Conor Bradley terlalu sering dibiarkan menghadapi Doku sendirian, berbeda dengan bagaimana Manchester City menjaga Mohamed Salah dengan dua pemain sekaligus.
Dalam perbandingannya, dia mengingatkan bahwa saat Liverpool menang di Etihad musim lalu, Ryan Gravenberch dan Salah rutin membantu Trent Alexander-Arnold di sisi kanan. Kali ini, dukungan seperti itu sama sekali tidak terlihat.
Aldridge juga menyebut inkonsistensi Konate sebagai masalah besar musim ini. Pemain itu dinilai sering melakukan kesalahan mendasar setelah menampilkan permainan bagus di laga sebelumnya. Dia menilai saatnya memberi kesempatan kepada Joe Gomez yang sabar menunggu giliran bermain.
Selain performa tim, Aldridge juga mempertanyakan keputusan wasit Michael Oliver yang berperan sebagai VAR dalam menganulir gol Virgil van Dijk. Dia berpendapat banyak wasit lain akan mengesahkan gol tersebut karena posisi Andy Robertson tidak cukup mengganggu jalannya permainan.
