Site icon Gilabola.com

Lolos dari Liburan Mencekam, Pedro Neto Siap Antar Chelsea ke Final Conference League

Pedro Neto pemain Chelsea

Gilabola.com – Pedro Neto tak hanya selamat dari serangan mematikan di lapangan tenis, tetapi juga dari pemadaman massal di Semenanjung Iberia. Kini, sang winger Portugal siap menyalurkan energi positifnya untuk Chelsea dalam laga semifinal UEFA Conference League melawan Djurgarden di Swedia.

Akhir pekan lalu, Neto bersama rekan-rekan setimnya — Marc Cucurella, Enzo Fernandez, dan Nicolas Jackson — terbang ke Madrid untuk menikmati liburan singkat dan menonton turnamen tenis Madrid Open. Namun momen santai itu nyaris berubah menjadi bencana kecil.

Saat menyaksikan Alexander Zverev bertanding dari barisan depan, Neto hampir terkena servis kencang berkecepatan 130 mph dari petenis Jerman itu. “Saya tertawa saat servis pertama, makanya saya kaget di servis kedua,” ujarnya sambil tertawa.

Namun insiden tenis hanyalah permulaan. Pemadaman listrik besar-besaran melanda Spanyol dan Portugal, membuat penerbangan dan perjalanan kereta lumpuh. Beruntung, Neto dan rombongan berhasil keluar dari Madrid tepat waktu sebelum semua sistem transportasi terhenti.

“Saya sedang berjalan bersama pacar saya di kota Madrid dan tiba-tiba semua lampu mati,” kenang Neto. “Untung kami langsung ke bandara dan berhasil terbang. Keesokan harinya, kami sudah kembali berlatih.”

Dari Fulham ke Stockholm: Neto dan Chelsea Semakin Percaya Diri

Gol spektakuler Neto ke gawang Fulham bulan lalu menjadi titik balik penting dalam musim Chelsea yang penuh tekanan. Sempat tertinggal 1-0, Chelsea bangkit dan meraih kemenangan krusial yang memberi harapan baru kepada tim dan pelatih Enzo Maresca.

“Kami menunjukkan bahwa kami siap menghadapi situasi sulit,” kata Neto. “Kemenangan itu membangkitkan kepercayaan diri bahwa kami bisa lebih baik lagi.”

Kini, Chelsea bersiap menghadapi semifinal Conference League melawan Djurgarden di Stockholm — kota yang memberi kenangan manis bagi fans The Blues lewat kemenangan di final European Cup Winners’ Cup 1998 lewat gol Gianfranco Zola.

Namun kali ini, Chelsea harus bermain di atas rumput sintetis, dan meskipun skuad mereka berbanderol 44 kali lipat lebih mahal dari tim tuan rumah, Maresca tak mau timnya terbuai.

“Kamu tidak bisa menang hanya karena uang,” ujar Maresca. “Kami sadar, kamu harus menghabiskan uang dengan bijak. Dan musim ini kami masih bersaing di dua kompetisi besar. Semoga kami bisa menuntaskan musim dengan cara terbaik.”

Djurgarden Tak Gentar Hadapi Nama Besar

Pelatih Djurgarden, Jani Honkavaara, menegaskan timnya tak akan gentar meski Chelsea bertabur bintang dan dana. Fokus mereka hanya satu: menampilkan permainan terbaik di lapangan.

“Kami tahu ini tantangan besar, tapi kami tidak boleh terlalu memikirkan nilai transfer mereka. Kami bangga bisa berada di semifinal melawan tim sebesar Chelsea,” ujarnya.
Kapten Jacob Une pun yakin mereka bisa mengejutkan lawan:

“Melawan pemain kelas dunia itu sedikit terasa surreal. Tapi kami percaya diri bermain di kandang dan ingin membuat mereka terkejut dengan organisasi kami dan dukungan luar biasa dari suporter.”

Chelsea memang favorit kuat di atas kertas, tetapi seperti kata Maresca, pertandingan tidak dimenangkan di papan harga — melainkan di atas lapangan.

Exit mobile version