
Gilabola.com – Ruben Amorim kini menghadapi tekanan besar untuk mempertahankan posisinya sebagai manajer Manchester United setelah timnya kalah telak 3-0 dari Manchester City pada akhir pekan.
Kekalahan dalam derby itu membuat posisinya semakin goyah, terutama karena performa tim di liga domestik jauh dari harapan. United saat ini baru mengoleksi empat poin dari empat pertandingan Premier League dan terdampar di posisi ke-14, hanya satu angka di atas zona degradasi.
Dengan jadwal berat melawan Chelsea dan Liverpool yang sudah menanti, situasi Amorim semakin sulit dan isu pemecatan kini kembali muncul dan bahkan semakin menguat.
Manchester United memang sempat meraih kemenangan dramatis melawan Burnley lewat penalti di menit akhir sebelum jeda internasional. Namun, hasil tersebut tidak mampu menutupi ketidakstabilan mereka di awal musim ini.
Tekanan bertambah karena musim lalu mereka juga memutuskan kerja sama dengan Erik ten Hag di periode serupa. Sejumlah nama kandidat yang sempat muncul pada pencarian tahun lalu kembali disebut, termasuk Zinedine Zidane.
Nama Iraola Muncul Sebagai Kandidat
Di tengah situasi tersebut, Andoni Iraola disebut bisa menjadi opsi baru bagi Manchester United. Pelatih asal Spanyol yang kini menangani Bournemouth itu sedang mencuri perhatian dengan keberhasilan timnya bertengger di peringkat keempat Premier League.
Catatan itu sangat kontras dengan performa Manchester United yang justru terjebak di papan bawah. Iraola pernah memberikan pujian kepada Amorim saat kedua tim bertemu di laga pramusim di Amerika Serikat, di mana Manchester United menang 4-1 atas Bournemouth.
Namun perjalanan keduanya musim ini berbeda arah. Jika Amorim berjuang menghindari tekanan degradasi, Iraola justru membawa Bournemouth menatap peluang tampil di Liga Champions.
Rekam jejaknya semakin menguatkan potensi menjadi kandidat. Sejak didatangkan dari Rayo Vallecano untuk menggantikan Gary O’Neil, Iraola memang sempat kesulitan dengan sembilan laga tanpa kemenangan di awal musim 2023/24.
Meski begitu, dia mampu membalikkan keadaan dan menutup musim dengan hanya sepuluh kekalahan, bahkan sempat mengantar timnya finis di peringkat ke-10.
Filosofi Bermain dan Rekam Transfer
Filosofi permainan ofensif Iraola terbukti efektif, dengan statistik menunjukkan dia memenangkan 37 dari 92 pertandingan bersama Bournemouth. Musim lalu, timnya sempat menembus posisi kelima pada Februari sebelum akhirnya menutup musim dengan tiket ke kompetisi Eropa.
Selain pendekatan taktik, keberhasilan Iraola dalam mendatangkan pemain baru juga menjadi nilai tambah. Kehadiran Justin Kluivert, Milos Kerkez, Alex Scott, Dean Huijsen, hingga Evanilson menjadikan Bournemouth lebih kompetitif di Premier League.
Semua itu disebut sebagai bukti bahwa dia mampu membangun tim dengan visi jangka panjang, hal yang sangat dibutuhkan oleh Manchester United saat ini.
Dengan kondisi yang terus menekan Ruben Amorim, kemungkinan pergeseran kursi manajer di Old Trafford akan terus menjadi bahan perbincangan. Iraola kini disebut sebagai salah satu kandidat kuat yang bisa menjadi pengganti jika hasil buruk terus berlanjut bagi Manchester United.