Gilabola.com – West Ham kembali memasuki bursa transfer dengan kebutuhan mendesak akan penyerang baru, terutama setelah masa cedera panjang Niclas Füllkrug dan hanya tersisanya Callum Wilson yang menua.
Joshua Zirkzee menjadi nama yang paling sering dikaitkan, apalagi Manchester United ingin melepasnya dan harga pinjamannya relatif mudah diatur.
Namun gaya mainnya belum tentu cocok untuk sistem Nuno Espírito Santo, rekam jejak golnya tidak spektakuler, dan situasi West Ham yang sedang terjebak di zona degradasi membuat eksperimen bisa jadi sangat berbahaya.
Karena itu, beberapa opsi lain seperti Ivan Toney, Lucas Stassin, hingga Franculino Djú sebenarnya lebih masuk akal—meski masing-masing membawa risiko berbeda dan negosiasinya tidak akan mudah.
Mengapa West Ham Sebaiknya Tidak Terburu-buru Mengambil Zirkzee
Di atas kertas, meminjam Zirkzee selama enam bulan memang terlihat seperti taruhan berbiaya rendah. Jika penampilannya tetap buruk seperti 18 bulan terakhir di Old Trafford, West Ham hanya akan menanggung kesalahan sementara.
Sebaliknya, bila ia mampu menemukan kembali performa yang membuat United menebusnya dari Bologna seharga sekitar Rp730 miliar, The Hammers mungkin menemukan sumber gol yang hilang dari lini depan.
Masalahnya, kondisi West Ham saat ini tidak memungkinkan mencoba-coba. Mereka memasuki jeda internasional November dalam posisi tiga terbawah, dan kegagalan mendatangkan pencetak gol yang tepat bisa berarti jurang antara bertahan atau terdegradasi.
Selain itu, gaya bermain Zirkzee tidak sepenuhnya cocok dengan kebutuhan tim. Di Bologna, ia bukan penyerang nomor sembilan tradisional, melainkan penyerang yang sering turun ke tengah atau bergerak ke sisi untuk membuka ruang bagi rekan setim.
Ia kuat dan tinggi, tetapi bukan target man klasik yang cocok bermain dalam gaya langsung seperti yang biasa diterapkan Santo. Ada kemungkinan ia bisa dimainkan sebagai nomor sepuluh di sekitar Jarrod Bowen dan Lucas Paquetá, tetapi untuk posisi striker utama, risikonya jelas besar.
Bahkan ketika performanya sedang bagus di Italia, catatan golnya tidak menonjol: 12 gol dari 37 pertandingan di musim 2023/24, dan hanya dua gol pada musim sebelumnya ketika ia belum menjadi starter reguler.
Di tengah kebutuhan mendesak akan finisher sejati, West Ham tampaknya membutuhkan tipe penyerang yang lebih konvensional dan langsung menghasilkan gol.
Opsi Striker yang Lebih Masuk Akal untuk Didatangkan West Ham
Untungnya bagi West Ham, pasar penyerang Januari nanti tidak sepenuhnya kering. Beberapa nama menarik tersedia dan bahkan sudah dikaitkan dengan klub.
Ivan Toney: Impian yang Sulit Dijangkau
Nama paling mengejutkan yang muncul baru-baru ini adalah Ivan Toney, mantan striker Brentford yang kini bermain untuk Al-Ahli di Arab Saudi. West Ham dan Tottenham sama-sama dikabarkan tertarik, dan untuk level Premier League, Toney adalah satu dari sedikit penyerang yang terbukti bisa mencetak banyak gol.
Namun kesepakatan ini rumit. Al-Ahli tidak punya alasan menjual jika tidak mendapat penawaran tinggi. Artinya, opsi paling mungkin hanyalah pinjaman, sementara gajinya juga sangat besar. Untuk West Ham yang sedang mengalami keterbatasan finansial akibat aturan profit and sustainability, transfer ini bisa terlalu berat.
Lucas Stassin: Prospek Muda dengan Performa Tajam
Jika Toney terlalu sulit direkrut, alternatifnya adalah Lucas Stassin dari Saint-Étienne. Penyerang Belgia berusia 20 tahun itu mencetak 12 gol dari 28 pertandingan musim lalu untuk tim yang akhirnya terdegradasi, dan telah memulai musim 2025/26 dengan empat gol dari tujuh laga.
Harga yang disebutkan adalah sekitar €30 juta atau Rp540 miliar. Terlepas dari usianya yang muda dan postur sekitar 1,83 meter yang tidak terlalu besar untuk target man, Stassin sedang dalam performa bagus dan bisa menjadi investasi jangka panjang. Meski begitu, seperti Zirkzee, ada pertanyaan tentang bagaimana ia akan beradaptasi dengan gaya permainan Santo.
Franculino Djú: Mesin Gol Midtjylland yang Mulai Diperebutkan
Nama ketiga adalah Franculino Djú, striker 21 tahun milik FC Midtjylland yang sedang tampil luar biasa. Ia belum teruji di level tertinggi, tetapi mencetak gol tanpa henti baik di liga maupun di pertandingan Eropa—Celtic menjadi salah satu korbannya baru-baru ini. Ia punya fisik kuat, finishing tajam, dan pergerakan tanpa bola yang agresif—atribut yang sangat dibutuhkan West Ham.
Midtjylland diperkirakan bersedia melepas Djú dengan harga sekitar €20 juta atau Rp360 miliar, yang bisa menjadi peluang terbaik bagi West Ham untuk menemukan striker yang sedang panas. Everton disebut berada di barisan terdepan untuk merekrutnya, tetapi itu tidak berarti West Ham tidak bisa kembali masuk dalam persaingan.
Kesimpulan: West Ham Harus Cari Gol Sekarang, Bukan Sekadar Nama Besar
Zirkzee memang pemain berbakat, tetapi West Ham tidak berada dalam posisi yang bisa berjudi pada penyerang yang belum tentu cocok dan sedang berada dalam performa buruk. Di tengah ancaman degradasi, mereka membutuhkan striker yang siap mencetak gol segera. Toney, Stassin, dan Djú menawarkan profil yang lebih pas—tinggal apakah West Ham berani mengambil risiko yang benar di bursa transfer Januari.

