Site icon Gilabola.com

Mac Allister Kalah dari Caicedo, Liverpool Kini Bayar Mahal Kegagalan Transfer!

Moises Caicedo vs Alexis Mac Allister saat laga antara Chelsea vs Liverpool

Moises Caicedo vs Alexis Mac Allister saat laga antara Chelsea vs Liverpool

Gilabola.com – Liverpool kini tengah dihantui dua penyesalan besar di bursa transfer, sementara performa Alexis Mac Allister mulai menimbulkan kekhawatiran setelah kekalahan 1-2 dari Chelsea di Stamford Bridge — kekalahan ketiga mereka hanya dalam sepekan.

Musim Panas yang Dikenang, Tapi Juga Disesali

Bursa transfer musim panas 2023 seolah menjadi bab tersendiri dalam sejarah Liverpool. Saat itu, kedatangan Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, dan Ryan Gravenberch terbukti luar biasa, membentuk tulang punggung tim yang akhirnya menjuarai liga.

Bahkan Wataru Endo pun sempat memberi kontribusi berarti di beberapa laga penting. Itu adalah musim panas terakhir Jurgen Klopp, dan ia menutupnya dengan kumpulan rekrutan yang dianggap sukses besar.

Namun, satu nama yang tak jadi bergabung kini terus menghantui: Moises Caicedo.
Liverpool sempat bersaing sengit dengan Chelsea untuk mendapatkan gelandang Ekuador itu, namun akhirnya Caicedo memilih biru daripada merah. Dan kini, keputusan itu mulai terasa menyakitkan.

Bisa saja Gravenberch tak akan berkembang sejauh ini jika Caicedo datang ke Anfield. Tapi dalam sepak bola modern, terkadang sebuah transfer bukan hanya soal memperkuat diri — melainkan juga mencegah lawan menjadi lebih kuat. Sayangnya, itulah yang kini dirasakan Liverpool, karena Caicedo telah menjelma menjadi jantung permainan Chelsea.

Caicedo Kuasai Lini Tengah, Mac Allister Tersingkir

Di Stamford Bridge, Caicedo benar-benar memegang kendali permainan. Ia leluasa menembus lini tengah, bahkan berhasil melewati mantan rekan setimnya di Brighton, Mac Allister, sebelum melepaskan gol pembuka yang brilian. Aksi itu seolah menyoroti rapuhnya lini tengah Liverpool saat ini — sesuatu yang justru menjadi kekuatan utama mereka musim lalu berkat rekrutan 2023 itu.

Mac Allister terlihat jauh dari performa terbaiknya. Ia tak mampu mengimbangi pergerakan Caicedo, yang kini menjelma sebagai salah satu gelandang terbaik Premier League.
Dengan kemampuan mengalirkan bola dan mengatur tempo, Caicedo membuat ruang bagi pemain muda Malo Gusto yang secara mengejutkan tampil di lini tengah dan menekan pertahanan Liverpool tanpa ampun.

Di sisi lain, Gravenberch masih menjadi salah satu aset terbaik The Reds — gelandang lengkap yang kini mulai menambah koleksi golnya. Tapi di pertandingan ini, jelas siapa yang keluar sebagai pemenang di duel lini tengah: Moises Caicedo.

Krisis di Lini Belakang

Masalah Liverpool tak berhenti di tengah lapangan. Ketika Ibrahima Konaté harus ditarik keluar 10 menit setelah babak kedua dimulai, ekspresi wajahnya sudah cukup menjelaskan semuanya. Joe Gomez yang sempat menanyakan kondisinya pun hanya mendapat anggukan muram.

Pelatih Arne Slot memilih langkah berbeda — bukan memasukkan Gomez, melainkan menarik Gravenberch lebih dalam untuk membantu progres bola dari belakang. Masuknya Curtis Jones di lini tengah membuat Liverpool sempat kembali menguasai permainan dan akhirnya mencetak gol lewat Cody Gakpo, disertai dua peluang emas dari Mohamed Salah yang sayangnya gagal dimanfaatkan.

Meski ada perbaikan, sulit membayangkan The Reds memulai laga dengan Gravenberch berduet bersama Virgil van Dijk di jantung pertahanan. Cedera Konaté, yang kemudian dikonfirmasi oleh Slot, semakin menyoroti minimnya stok bek tengah di skuad.

Kegagalan mendatangkan Marc Guehi dan cedera panjang pemain muda Giovanni Leoni kini memperparah situasi. Ditambah penurunan performa Konaté belakangan ini, Liverpool benar-benar kekurangan opsi di lini belakang.

Mamardashvili, Sinar di Tengah Keterpurukan

Satu-satunya kabar positif datang dari Giorgi Mamardashvili. Kiper asal Georgia itu akhirnya menjalani debut Premier League-nya untuk Liverpool di Stamford Bridge — dan tampil menawan.

Meski sempat melakukan beberapa kesalahan kecil, termasuk salah umpan yang keluar lapangan, Mamardashvili menunjukkan ketenangan luar biasa di bawah mistar. Dengan cedera Alisson Becker yang diperkirakan cukup serius, Liverpool tampaknya harus menaruh kepercayaan besar pada kiper berusia 23 tahun ini dalam beberapa pekan ke depan.

Mamardashvili datang ke Anfield dengan ambisi menjadi penjaga gawang utama. Meski nantinya tetap akan memberikan tempatnya kembali kepada Alisson saat sang bintang pulih, performanya menunjukkan bahwa Liverpool bisa tenang untuk sementara waktu.

Kebangkitan Liverpool di babak kedua memang layak mendapat apresiasi. Namun gol telat yang membuat mereka kalah terasa sangat kejam — bukan hanya bagi tim, tapi terutama bagi Mamardashvili yang tampil solid sepanjang laga.

Exit mobile version