Manchester United harus menerima kenyataan pahit setelah kalah 2-1 dari Brighton di Stadion Amex. Dua kesalahan defensif yang fatal menunjukkan bahwa pasukan Erik ten Hag masih dalam proses pembangunan yang belum selesai.
Kekalahan ini memperlihatkan kelemahan di beberapa lini, khususnya dalam hal taktik dan pertahanan, serta menyiratkan bahwa United mungkin masih membutuhkan tambahan pemain untuk memperkuat skuad.
Laga dimulai dengan Danny Welbeck, mantan pemain United, yang membuka keunggulan untuk Brighton pada menit ke-32. Gol ini menandai gol ke-100 dalam karier Welbeck dan merupakan gol keenamnya melawan mantan klubnya, yang lebih banyak daripada gol yang pernah dicetaknya melawan tim lain kecuali West Ham.
Kesalahan Harry Maguire dalam pertahanan menjadi penyebab terciptanya gol ini, di mana Maguire gagal mengantisipasi umpan silang dari Kaoru Mitoma, menyebabkan Welbeck dengan mudah menyambar bola.
Manchester United, yang memainkan formasi 4-2-4, memulai pertandingan dengan dua false nine, yaitu Bruno Fernandes dan Mason Mount, alih-alih menggunakan striker tradisional.
Meskipun taktik ini memberikan stabilitas dalam bertahan dengan menekan lawan lebih efektif, United tampak kesulitan untuk mencetak gol. Hal ini terbukti ketika pada babak pertama, United tidak mampu menciptakan peluang berbahaya, dan bahkan harus tertinggal lebih dahulu.
Setelah jeda, Ten Hag melakukan perubahan dengan memasukkan Joshua Zirkzee menggantikan Mount. Pergantian ini membuahkan hasil, karena pada menit ke-60, Amad Diallo berhasil menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan umpan terobosan dari Noussair Mazraoui.
Tendangan Amad sempat membentur tiang gawang sebelum akhirnya memantul masuk ke gawang setelah mengenai Van Hecke. Amad, yang sempat tampil kurang impresif di babak pertama, menunjukkan perbaikan signifikan di babak kedua. Gol ini menjadi momen penting bagi Amad, terutama mengingat minggu yang sulit yang dia alami setelah kehilangan anggota keluarganya.
Namun, kegembiraan United hanya bertahan sesaat. Di menit ke-95, Joao Pedro memanfaatkan kelengahan pertahanan United untuk mencetak gol kemenangan bagi Brighton.
Pedro, yang berada di posisi yang tidak terjaga di tiang jauh, berhasil menaklukkan penjaga gawang dengan mudah. Gol ini memastikan kekalahan United dan menekankan bahwa pertahanan tim ini masih rapuh.
Bodohnya Taktik ten Hag
Kekalahan ini memunculkan pertanyaan tentang apakah formasi 4-2-4 adalah pilihan yang tepat bagi Erik ten Hag. Meskipun formasi ini membantu United dalam fase bertahan, kurangnya penyerang tengah tradisional membuat mereka kesulitan untuk memanfaatkan peluang di depan gawang.
Baik Fernandes maupun Mount tidak memiliki insting sebagai pencetak gol karena mereka memang bukan seorang striker, sementara Marcus Rashford terlihat tidak dalam performa terbaiknya.
Selain itu, kekalahan ini juga menyoroti perlunya United untuk memperkuat skuad mereka sebelum jendela transfer ditutup. Meskipun Ten Hag menyatakan bahwa penambahan pemain masih mungkin terjadi, dia tidak memberikan jawaban pasti.
United masih membutuhkan pemain yang dapat memperbaiki kelemahan di lini tengah bertahan serta seorang penyerang tengah yang andal. Nama Manuel Ugarte dari Paris Saint-Germain sempat dikaitkan dengan United, namun belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai transfer tersebut.
Di sisi lain, masa depan beberapa pemain United juga masih belum jelas. Scott McTominay, yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-79, dilaporkan diminati oleh klub Italia, Napoli.
Sementara itu, Jadon Sancho yang tidak masuk dalam skuad untuk pertandingan ini, masih dihubungkan dengan transfer ke Juventus. Dengan banyaknya ketidakpastian ini, Ten Hag harus segera mengambil keputusan penting untuk mengoptimalkan timnya.
Dengan kekalahan ini, United harus segera berbenah sebelum menghadapi Liverpool dalam pertandingan berikutnya. Erik ten Hag harus menemukan solusi cepat untuk memperbaiki masalah taktik dan pertahanan yang terlihat jelas dalam laga melawan Brighton ini.
Pertanyaan besar tetap ada, apakah Manchester United akan melakukan perekrutan pemain baru sebelum jendela transfer ditutup, ataukah mereka akan bertahan dengan skuad yang ada?