
Pep Guardiola akan sangat menyesali kegagalan penalti Riyad Mahrez, selang empat menit sebelum peluit akhir, karena merusak peluang kemenangan Manchester City di kandang West Ham, tadi malam.
Riyad Mahrez mengincar sisi kiri gawang Lukasz Fabianski tapi kiper Polandia itu berhasil membacanya dan menepis bola keluar. Itu adalah peluang terbaik tim tamu untuk mencatatkan kemenangan.
City sebenarnya bangkit dari ketertinggalan dua gol di kandang the Hammers, hasil gol-gol Jarrod Bowen, untuk menyamakan skor 2-2 berkat gol Jack Grealish saat paruh kedua baru dimulai beberapa saat, dan kemudian bunuh diri Vladimir Coufal.
Sama seperti babak pertama, the Skyblues mendominasi penguasaan bola sampai 78%, melepaskan 14 percobaan gol dan enam tembakan tepat sasaran ke gawang Lukasz Fabianski, tapi hanya dua yang menjadi gol.
Coufal akan sangat menyesali sundulannya yang menjebol gawang West Ham karena merampas dua poin sangat penting dalam usaha mereka mengisi posisi keenam klasemen dan sekaligus menggusur Man United ke urutan tujuh klasemen Liga Inggris.
Sebaliknya Ralf Rangnick akan sangat senang dengan hasil ini karena perolehan poin the Hammers (56) masih dua di bawah mereka (58) dengan satu lagi laga tersisa pada hari terakhir musim, 22 Mei mendatang.
Man United butuh kemenangan saat tandang ke Crystal Palace guna menjauh dari ancaman pasukan David Moyes ini, yang bermain sangat efisien di babak pertama tapi entah perubahan strategi apa yang terjadi menyebabkan mereka kebobolan dua gol selama paruh kedua.
Liverpool (86) juga akan menangisi hasil ini karena menyebabkan selisih poinnya dengan City (90) di puncak klasemen melebar menjadi empat poin saat the Reds masih memiliki dua laga tersisa, tandang ke Southampton dan menjamu Wolves.
Sebuah kemenangan bagi City di hari terakhir atas Aston Villa akan memastikan gelar juara Liga Inggris.