Gilabola.com – Manchester City masih terus mengandalkan Erling Haaland sebagai sumber utama gol. Meskipun striker asal Norwegia itu tampil luar biasa, pelatih Pep Guardiola menilai ketergantungan tim terhadapnya mulai menjadi masalah serius.
Di Premier League musim ini, belum ada pemain City lain yang mencetak lebih dari satu gol, sementara Haaland terus mencatatkan namanya di papan skor.
Situasi ini menunjukkan betapa besar peran Haaland di lini depan. Bahkan, pemain dengan jumlah gol terbanyak kedua bagi City justru adalah Maxime Esteve, bek Burnley yang mencetak dua gol bunuh diri saat timnya kalah 1-5 dari City.
Di luar itu, hanya Phil Foden yang mampu menambah dua gol di semua kompetisi, meski belum satu pun di liga. Guardiola menilai timnya perlu segera keluar dari fenomena yang ia sebut ‘Haaland-dependencia’.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan tim tidak boleh hanya bergantung pada satu pemain. Menurutnya, para gelandang dan winger harus berkontribusi lebih banyak dalam urusan mencetak gol.
Dominasi Gol Haaland dan Krisis Kontributor
Statistik memperlihatkan Haaland telah menyumbang 65 persen gol City di liga sejauh ini, atau 73 persen dari total gol yang dihasilkan pemain mereka. Persentase itu jauh lebih tinggi dibanding musim-musim sebelumnya.
Pada musim lalu, Haaland mencetak 22 gol liga, lebih dari tiga kali lipat dibanding rekan setim terdekatnya. Di musim 2023–2024, Phil Foden yang sempat menembus 27 gol menjadi satu-satunya pemain lain yang mendekati produktivitasnya.
Namun kini, pemain-pemain seperti Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, Riyad Mahrez, dan Raheem Sterling sudah tidak lagi memperkuat Manchester City.
Guardiola telah membangun ulang timnya dengan karakter baru di lini tengah dan sayap. Para pemain baru seperti Omar Marmoush, Savio, Tijjani Reijnders, dan Rayan Cherki diharapkan mampu mengisi kekosongan kontribusi gol dari para pendahulunya.
Gelandang dan Winger Diminta Lebih Produktif
Guardiola menyebut bahwa pemain-pemain seperti Foden, Savinho, Bobb, dan Reijnders memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup baik. Dia percaya, saat kepercayaan diri mereka meningkat, kontribusi gol juga akan datang. Pelatih asal Spanyol itu menilai mereka harus mulai berani mengambil peluang, bukan hanya melayani Haaland.
Namun data menunjukkan hasil yang masih jauh dari harapan. Dari 39 tembakan yang dilepaskan oleh lima pemain depan City, hanya dua yang berbuah gol. Foden menunjukkan permainan impresif dalam membangun serangan, tetapi produktivitasnya belum mencerminkan potensi sebenarnya.
Sementara itu, Bernardo Silva, yang kini menjabat kapten, tidak lagi seaktif dulu dalam menusuk ke kotak penalti. Dia baru sekali melepaskan tembakan di liga musim ini, membuat Guardiola sulit berharap banyak darinya dalam urusan mencetak gol.
Jeremy Doku tampil memikat lewat kecepatan dan kreativitasnya, tetapi kontribusinya lebih banyak dalam bentuk assist ketimbang gol. Dia sempat membuang peluang emas saat melawan Everton.
Franco Bobb dan Savinho juga belum menunjukkan insting mencetak gol yang kuat, dengan catatan tiga dan empat gol saja di semua kompetisi sejauh ini.
Tijjani Reijnders dianggap memiliki potensi besar untuk menambah daya dobrak City. Pemain yang musim lalu mencetak 15 gol untuk AC Milan ini dikenal aktif menembak dan sering masuk ke kotak penalti. Guardiola percaya, jika adaptasinya berjalan baik, Reijnders bisa menjadi sosok yang mengingatkan pada Ilkay Gundogan.
Cedera membuat Rayan Cherki dan Omar Marmoush belum banyak tampil. Namun Guardiola menilai keduanya berpotensi menambah variasi serangan, terutama setelah melihat catatan gol mereka di klub sebelumnya.